Tuesday, June 18, 2019

Konsep Askep Gangguan Citra Tubuh

Konsep Asuhan Keperawatan (Askep) Gangguan Citra Tubuh


Konsep Asuhan Keperawatan (Askep) Gangguan Citra Tubuh

A. Konsep gangguan citra tubuh

  1. Pengertian
    Citra tubuh adalah komponen dari konsep diri yang dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik. Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang bentuk, ukuran, fungsi, penampilan dan potensi. Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan bentuk, struktur dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.

  2. Penyebab
    Beberapa penyebab gangguan citra tubuh adalah tindakan invasif (pemasangan infuse, cateter, mag slang, oksigen), operasi, perubahan fungsi (lumpuh, sesak nafas, buta dan tuli).

    Faktor predisposisi gangguan citra tubuh menurut Suliswati, (2005) adalah:
    1. Kehilangan/kerusakan bagian tubuh (anatomi dan fungsi)
    2. Perubahan ukuran, bentuk, dan penampilan tubuh (akibat pertumbuhan dan perkembangan atau penyakit)
    3. Proses patologik penyakit dan dampaknya terhadap struktur maupun fungsi tubuh.
    4. Pengobatan seperti radiasi, kemoterapi, transplantasi.

  3. Tanda dan gejala
    Tanda dan gejala yang dapat diobservasi pada gangguan citra tubuh adalah:
    1. Hilangnya bagian tubuh
    2. Perubahan anggota tubuh baik bentuk maupun fungsi
    3. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu
    4. Menolak melihat bagian tubuh
    5. Menolak menyentuh bagian tubuh
    6. Aktivitas sosial menurun
  4. Riyadi dan Purwanto, (2010) mengemukakan ciri-ciri gangguan citra tubuh adalah:
    1. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang telah berubah
    2. Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau akan terjadi
    3. Menolak penjelasan perubahan tubuh
    4. Persepsi negatif terhadap tubuh
    5. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
    6. Mengungkapkan keputusasaan dan ketakutan

B. Asuhan Keperawatan gangguan citra tubuh

  1. Pengkajian
    Data objektif yang dapat diobservasi pada gangguan citra tubuh, adalah sebagai berikut:
    1. Perubahan dan kehilangan anggota tubuh, baik struktur, bentuk, maupun fungsi
    2. Pasien menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu
    3. Pasien menolak melihat bagian tubuh
    4. Aktivitas sosial pasien berkurang
  2. Data subjektif untuk gangguan citra tubuh adalah sebagai berikut:
    1. Pasien mengungkapkan penokakan terhadap:
      1. Perubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan hasil operasi
      2. Anggota tubuh yang tidak berfungsi
      3. Interaksi dengan orang lain
    2. Pasien mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak berharga, dan keputusasaan.
    3. Pasien mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang terganggu
    4. Pasien sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi 
    5. Pasien merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang. 

  3. Diagnosa Keperawatan
    Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan: gangguan citra tubuh.

  4. Intervensi Keperawatan

Intervensi pada Pasien, SP dan Intervensi Pada Keluarga


Tujuan Umum dan Intervensi Keperawatan

1. Asuhan keperawatan pada klien

  1. Tujuan Umum: Klien mampu:
    1. Mengidentifikasi gangguan citra tubuhnya: penyebab, tanda dan gejala serta akibatnya.
    2. Mengidentifikasi potensi (aspek positif) tubuh dan yang terganggu
    3. Mengetahui cara untuk meningkatkan citra tubuh
    4. Melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh pada bagian tubuh yang tidak terganggu
    5. Melakukan cara-cara meningkatkan citra tubuh bagian tubuh yang terganggu
    6. Melakukan sosialisasi dengan orang lain tanpa terganggu
  2. Tindakan Keperawatan
    1. Mendiskusikan citra tubuh (gangguan dan potensi) dan menerima keadaan tubuh saat ini
    2. Mendiskusikan tanda dan gejala gangguan citra tubuh dan akibatnya pada pasien
    3. Latih cara mempertahankan citra tubuh yag potensial
    4. Latihan memulihkan citra tubuh yang terganggu

2. Strategi Pelaksanaan (SP)
  1. SP 1 Pasien : Assesment dan menerima citra tubuh dan latihan meningkatkan citra tubuh
    1. Bina hubungan saling percaya
      1. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai
      2. Menjelaskan tujuan interaksi : melatih penerimaaan citra tubuh dan meningkatkan citra tubuh agar proses penyembuhan lebih cepat.
    2. Membuat kontrak (informed consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian gangguan citra tubuh
    3. Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya:
      1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
      2. Bantu pasien mengenal penyebab gangguan citra tubuh
      3. Bantu pasien menyadari gangguan citra tubuhnya
    4. Diskusikan persepsi pasien tentang: citra tubuhnya yang terganggu dan bagian tubuh yang masih potensial dan harapan
    5. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu: melihat, menyentuh, melatih.
    6. Bantu menggunakan bagian tubuh yang masih sehat dan potensial
  2. SP 2 Pasien: Evaluasi citra tubuh dan latihan peningkatan citra tubuh dan sosialisasi
    1. Pertahankan rasa percaya pasien
      1. Mengucapkan salam dan memberi motivasi
      2. Asessmen ulang citra tubuh dan hasil latihan peningkatan citra tubuh
    2. Membuat kontrak ulang: latihan peningkatan citra tubuh dan sosialisasi
    3. Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada pembentukan tubuh ideal: bagian tubuh yang terganggu dan bagian tubuh yang sehat
    4. Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara:
      1. Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin, gunakan pakaian yang baru (sesuaikan dengan kebutuhan pasien)
      2. Motivasi pasien untuk melihat menyentuh, merawat bagian tubuh yang hilang dan diganti secara bertahap.
    5. Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara:
      1. Susun jadwal kegiatan sehari-hari
      2. Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat dalam aktifitas dalam keluarga dan sosial
      3. Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti/mempunyai peran penting baginya
      4. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi

3. Asuhan keperawatan pada keluarga
  1. Tujuan umum: Keluarga mampu
    1. Mengenal masalah gangguan citra tubuh pada anggota keluarga
    2. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan citra tubuh
    3. Melakukan follow up anggota keluarga yang mengalami gangguan citra tubuh
  2. Tindakan Keperawatan:
    1. Mendiskusikan kondisi pasien gangguan citra tubuh, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibat
    2. Melatih keluarga merawat gangguan citra tubuh pasien:
      1. Berikan pujian terhadap bagian tubuh yang sehat
      2. Bicarakan harapan dan perasaan tentang tubuhnya
      3. Bicarakan bagian tubuh yang masih bisa digunakan
      4. Mengajarkan cara untuk meningkatkan penampilan tubuh: alat bantu, kosmetik  dan pakaian yang baru
      5. Tidak mengabaikan penderita
      6. Libatkan klien dalam tondakan rumah tangga, sosial, masyarakat sesuai dengan kemampuan.
      7. Memberi pujian setiap keberhasilan dalam melakukan kegiatan
      8. Menyediakan alat bantu bagi penderita untuk melakukan kegiatan.
    3. Melatih keluarga melakukan follow up

Sumber : Jurnalis Keperawatan Indonesia

Demikianlah artikel dari kami ini yang berjudul Konsep Askep Gangguan Citra Tubuh. Semoga apa yang telah kami sajikan diatas tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon