Saturday, June 29, 2019

Gangguan Citra Tubuh (Analisa data, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi)

Gangguan Citra Tubuh (Analisa data, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi)



A. Analisa Data

Berikut ini adalah analisa data pada pasien Gangguan Citra tubuh

Data Etiologi Masalah
DS : klien merasa malu dengan kondisi wajahnya dan takut dibicarakan orang

DO : mengalami cacat wajah karena disiram air panas oleh majikannya, tidak mau keluar kamar dan berhubungan dengan orang lain, banyak melamun, diam dan tidak mau melihat wajahnya di cermin
Gangguan Citra tubuh


B. Intervensi Keperawatan

Dibawah ini adalah intervensi Gangguan Citra Tubuh Beserta Rasionalnya :

Diagnosa Keperawatan
  • Gangguan citra tubuh berhubungan dengan trauma dan injuri

Tujuan :
  • Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 7x24 jam, klien mampu melakukan adaptasi terhadap perubahan citra tubuh yang dialami klien

Kriteria hasil :
  • klien mampu menerima keadaannya,
  • klien mulai menunjukkan interaksi dengan orang lain,
  • klien mampu meningkatkan kepercayaan dirinya secara bertahap, dan 
  • klien mulai membuat rencana nyata untuk adaptasi peran baru/perubahan peran

Intervensi
Intervensi Rasional
  1. Diskusikan arti kehilangan/perubahan pada klien
  2. Berikan stimulasi positif mengenai penerimaan klien terhadap dirinya
  3. Berikan Link/penghubung kepada pasien yang memiliki kasus yang mirip/serupa dengan klien terutama pada klien yang telah berhasil dalam rehabilitasi
  4. Dorong klien untuk merawat diri dan berperan serta dalam asuhan klien secara bertahap
  5. Berikan pujian kepada klien mengenai tingkat kemajuan positif yang dialami klien
  6. Ajak keluarga dalam berpartisipasi memberikan dukungan kepada klien
  7. Bantu klien menentukan tindakan positif yang tetap harus dilakukan klien dalam kehidupan sehari-hari
  1. Beberapa pasien memandang situasi sebagai tantangan, beberapa orang lainnya sulit menerima perubahan hidup/penampilan peran atau kehilangan kemampuan kontrol diri sendiri
  2. Dukungan yang besar kepada klien dapat membantu klien perlahan-lahan menerima keadaannya
  3. Membantu klien untuk saling berbagi perasaan yang sama dan membantu meningkatkan interaksi klien dengan orang lain
  4. Menyertakan klien dalam memberikan perawatan diri dapat meningkatkan kemandirian dan penerimaan klien
  5. Kemajuan yang dialami klien merupakan satu tindakan positif klien dalam penerimaan klien terhadap dirinya dan dalam meningkatkan kepercayaan diri klien
  6. Dukungan yang cukup dari orang terdekat dan teman dapat membantu proses rehabilitasi yang bertahap pada klien
  7. Tidak menarik diri dari lingkungan, bersikap terbuka dan saling memberikan motivasi kepada satu sama lain merupakan tindakan positif dalam kehidupan bermasyarakat dan membantu klien beradaptasi dengan perubahan peran yang terjadi


Intervensi menurut NIC dan NOC untuk diagnosa gangguan Citra tubuh

NOC :
  1. Gambaran diri meningkat
  2. Seimbang/ kongruen antara bentuk tubuh, harapan dan penampilan
  3. Gambaran diri sesuai
  4. Bersedia menyentuh bagian tubuhnya
  5. Puas dengan penampilan tubuh
  6. Puas dengan fungsi tubuh
  7. Bisa menyesuaikan diri dengan bentuk tubuhnya
  8. Bisa menyesuaikan diri dengan status kesehatannya

NIC :
  1. Kaji penerimaan pasien akan tubuhnya
  2. Identifikasi strategi koping pasien
  3. Bimbing pasien untuk mencari penyebab perubahan tubuh
  4. Bantu pasien untuk menerima kenyataan
  5. Dampingi pasien dengan memberikan dukungan psikologis secara pribadi
  6. Dampingi pasien dengan melibatkan kelompok/ group
  7. Fasilitasi kontak dengan orang lain yang memiliki kasus serupa
  8. Jelaskan pada pasien tentang pentingnya gambaran diri yang baik
  9. Kolaborasi dengan tim medis lain ( misal: fisioterapis) untuk memaksimalkan fungsi tubuhnya.

C. Implemetasi Keperawatan

Berikut ini adalah Implemetasi Keperawatan gangguan citra tubuh

Intervensi Implementasi
1. klien mampu menerima keadaannya Fase orientasi :
  • “selamat pagi bu, bagaimana kabar ibu hari ini?”
  • “perkenalkan saya perawat A dan rekan saya perawat B, kita perawat yang bertugas hari ini, “
  • “dengan ibu X ya? Ibu lebih senang dipanggil dengan panggilan apa?”
  • “bagaimana kalau kita mengobrol sebentar untuk berbagi cerita dengan ibu? Ibu ingin mengobrol di mana? Bagaimana dengan waktunya? Bagaimana jika sekitar 20 menit saja, dari jam 09.00-09.20?”
  • “tujuannya agar ibu bisa berbagi cerita dan perasaan ibu dengan kita, kita bertugas secara keseluruhan bu, bukan hanya merawat bagian yang sakit saja, namun kami juga akan mendengarkan semua perasaan ibu, dan kami akan menjaga kerahasiaan semua cerita ibu, bagaimana? Kita rileks saja ya bu”

Fase kerja :
  • “apa yang ibu rasakan selama ini semenjak operasi bu?”
  • “o begitu, kami paham bu dengan apa yang ibu rasakan, jadi sebenarnya hal itu memang wajar terjadi, karena terjadi perubahan dalam hidup ibu, kemudian sejauh ini apa yang ibu lakukan untuk menenangkan hati ibu?”
  • “jadi dengan menangis ya bu, baiklah, jika beberapa waktu hal itu bisa menenangkan ibu tidak apa-apa dilakukan, namun jangan terlalu berlarut larut”
  • “o bagus itu bu, jadi memang ibu hanya menangis sebentar-sebentar saja, itu memang benar bu, tidak boleh berlarut-larut, bagaimana jika ibu ikut terlibat dalam perawatan diri ibu, hal ini bertujuan agar ibu bisa lebih mengerti bagaimana caranya merawat diri ibu setelah ini, namun kami sebagai perawat selalu menyertai dan memberikan perawatan kepada ibu, bagaimana bu?”
  • “kemudian kami juga memiliki hubungan dengan seseorang yang pernah mengalami hal yang sama dengan ibu, dengan itu kami harapkan ibu bisa berbagi cerita dengan beliau juga agar lebih terbuka karena merasakan hal yang sama, bagaimana bu? Apakah ibu bersedia?

Fase terminasi :
a. Evaluasi respons klien
  • “bagaimana bu? Bagaimana perasaan ibu setelah kita mengobrol tadi”
b. Kontrak yang akan datang
  • “baguslah kalau begitu, besok kami akan mendatangkan pasien yang saya ceritakan tadi dan juga besok kita sudah mendengar terlebih dahulu dengan pasien tersebut dalam  memberikan perawatan diri kepada diri sendiri. Kami akan selalu mendampingi ibu, jadi jangan sungkan-sungkan jika membutuhkan kami, hubungi saja kami. Besok kita mulai jam 9 lagi ya bu”

2. klien mulai menunjukkan interaksi dengan orang lain
Fase orientasi :
  • “selamat pagi bu, bagaimana perasaan ibu hari ini, wah, nampaknya sudah lebih baik”
  • “jadi hari ini saya mau menepati janji saya yang kemarin untuk belajar melakukan perawatan diri dan bertemu dengan pasien yang memiliki kasus yang sama dengan ibu, bagaimana bu sudah siap? Kita mulai sekarang ya?
  • “Kita mulai dengan mengobrol dengan pasien ini ya bu, perkenalkan, nama beliau ibu Y, beliau seorang ibu rumah tangga, untuk lebih jelasnya mari kita bersama mengobrol dengan ibu Y”

Fase kerja :
  • “silahkan ibu X bercerita kembali kepada kami (perawat dan ibu Y) mengenai apa yang ibu rasakan selama ini”
  • “baiklah, silahkan ibu Y jika mau berpendapat terhadap ibu X”
  • “kemudian bagaimana ibu Y bisa beradaptasi dengan keadaan ibu Y yang sekarang? Silahkan berbagi pengalamannya dengan kami”
  • “jadi dengan tetap menjaga kepercayaan diri ya bu, jadi apapun yang terjadi sesungguhnya selalu ada dampak negatifnya, hanya bagaimana kita menyikapinya dengan hal yang positif, begitu ya ibu Y? Mungkin ibu Y bisa menceritakan kepada kami bagaimana merawat diri selama setelah operasi hingga sekarang”
  • “wah, begitu ya, bagus sekali cara adaptasi dari ibu Y, mungkin saja hal ini dapat menginspirasi ibu X untuk lebih kuat dan bersabar lagi”

Fase terminasi :
  • “bagaimana perasaan ibu X setelah banyak mengobrol dengan ibu Y tadi? Bagaimana pula dengan cara-cara perawatan diri yang dilakukan ibu Y, apakah dapat menginspirasi?
  • “wah, bagus kalau begitu, baiklah, kita akhiri pertemuan hari ini, besok saya akan membantu ibu untuk belajar merawat diri ibu sendiri, namun saya akan tetap mendampingi ibu, besok kita mulai jam 9 lagi ya bu? Bagaimana jika kita masukkan ke jadwal perawatan diri mulai dari besok bu, bagaimana?”
  • “baiklah kalau begitu, terima kasih banyak atas waktunya, selamat beristirahat kembali”

3. klien mampu meningkatkan kepercayaan dirinya secara bertahap
Fase orientasi :
  • “selamat pagi ibu X, bagaimana kabarnya hari ini? Semakin baik ya?”
  • “baiklah, seperti janji saya kemarin, mulai saat ini kita belajar untuk merawat diri ibu X sendiri. Bagaimana jika kita mulai saja, ibu sudah siap? Kita belajar selama kurang lebih 20 menit ya bu”

Fase kerja :
  • “jadi selama perawatan diri yang utama adalah kemauan dari dalam diri ibu sendiri, jadi bisakah ibu sedikit mengulangi perawatan diri yang dilakukan ibu Y kemarin?”
  • “wah, bagus bu, ibu sudah banyak belajar, jadi saya hanya menambahi sedikit saja yang kurang”

Fase terminasi :
  • “bagaimana perasaannya ibu X setelah kita belajar banyak tadi? apakah ada yang ingin ditanyakan?”
  • “ada beberapa perawatan diri yang akan kita pelajari besok, seperti biasa, kita mulai jam 9 lagi ya bu”
  • “terima kasih banyak atas partisipasinya, banyak sekali kemajuan yang terjadi pada diri ibu, saya turut senang “
  • selamat beristirahat kembali bu, selamat pagi”

4. klien mulai membuat rencana nyata untuk adaptasi peran baru/perubahan peran
Fase orientasi :
  • “selamat pagi ibu, bagaimana perasaan ibu pagi ini, semakin lama semakin baik bukan bu?”
  • “baiklah, saya dapat kabar dari dokter bahwa dalam 2 hari ke depan ibu sudah diperbolehkan pulang kerumah, bagaimana perasaan ibu akan bisa berkumpul dengan keluarga ibu kembali?”
  • “baguslah kalau begitu, karena dalam perawatan diri ibu sudah baik, saya hanya ingin mengobrol saja dengan ibu, seperti biasa, untuk waktunya saya butuh 20 menit bisa bu?”

Fase kerja :
  • “jadi apa yang ibu dapat selama ibu dirawat di sini? Apakah kepercayaan diri ibu sudah kembali?”
  • “baguslah kalau begitu, meskipun tidak sepenuhnya kembali, namun saya melihat banyak sekali kemajuan dalam diri ibu di sini, ibu dapat belajar banyak beberapa hal dengan cepat dan itu merupakan suatu poin positif tersendiri bagi ibu, jadi ketika ibu kembali kerumah nanti apa yang bisa ibu lakukan untuk tetap bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya bu?”
  • “bagus sekali, ibu benar-benar sudah menunjukkan kemajuan yang benar-benar signifikan, jadi tidak perlu tidak menarik diri dari lingkungan, kemudian bersikap terbuka dan saling memberikan motivasi kepada satu sama lain itu merupakan hal positif yang akan banyak diterima orang-orang disekitar ibu nanti, orang di sekitar ibu lambat laun akan menerima kehadiran ibu kembali, bukan sebagai orang lain, namun sebagai seseorang yang memiliki semangat baru.”

Fase terminasi :
  • “terima kasih banyak ibu atas waktunya, bagaimana perasaan ibu setelah kita mengobrol banyak tadi?”
  • “selamat ya ibu atas kemajuan-kemajuan positif yang muncul dari dalam diri ibu, saya turut berbahagia”
  • “selamat pagi ibu, selamat beristirahat kembali”

5. Ajak keluarga dalam berpartisipasi memberikan dukungan kepada klien
Fase orientasi :
  • “selamat pagi ibu Z, bagaimana kabar ibu hari ini? perkenalkan nama saya perawat A, saya perawat yang bertugas merawat ibu X, dengan ibu siapa ya?hubungan darah dengan ibu X sebagai?”
  • “baiklah ibu Z, saya ingin mengobrol banyak dengan ibu Z selaku keluarga dari ibu X untuk membantu perawatan ibu X dirumah, bagaimana jika kita mengobrol selama 20 menit bu, baik, mari duduk di ruang wawancara, rileks saja ya bu”

Fase rehabilitasi :
  • “jadi begini ibu, dalam 2 hari ke depan ibu X sudah diperbolehkan pulang, jadi ibu X perlu dampingan keluarga dalam merawat ibu X dirumah, meskipun sebelumnya ibu X sudah pernah belajar melakukan perawatan diri sendiri, namun ibu X tetap perlu pendamping yang selalu mendampinginya. Bagaimana, apakah ibu mampu mendampingi klien selama dirumah?”
  • “hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku
  • yang ditampilkan oleh ibu X selama dirumah. Misalnya jika ibu X terus menerus menyalahkan diri sendiri dan selalu berfikiran negatif terhadap dirinya sendiri, menolak minum obatnya atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi perawat klien di rumah sakit terdekat dari rumah ibu ,ini nomor telepon rumah sakit ini 021-8682xxx”
  • “selanjutnya perawat tersebut akan memantau perkembangan ibu X selama dirumah”

Fase terminal :
  • “bagaimana bu, apakah ada yang ingin ditanyakan? Jangan lupa untuk kontrol kerumah sakit kembali sebelum obatnya habis atau terdapat gejala negatif yang nampak. Terima kasih banyak ibu atas kerjasamanya, selamat pagi “


D. Evaluasi Keperawatan

Dibawah ini merupakan SOAP Evaluasi gangguan citra tubuh

Kriteria Hasil Evaluasi
klien mampu menerima keadaannya
  • S : klien menyatakan paham dengan kondisinya
  • O : klien tampak mampu berperan dalam perawatan dirinya
  • A : penerimaan klien akan dirinya mulai membaik
  • P : pertahankan kondisi
klien mulai menunjukkan interaksi dengan orang lain
  • S : klien menyatakan senang bisa bercerita pengalaman terhadap orang lain
  • O : klien nampak menunjukkan interaksi yang baik terhadap keluarga dan tamu yang mengunjungi klien
  • A : interaksi terhadap orang lain baik
  • P : pertahankan keadaan klien
klien mampu meningkatkan kepercayaan dirinya secara bertahap
  • S : klien mengatakan agak sedikit malu apabila melihat wajahnya di kaca
  • O : klien tampak belum terbiasa apabila bertemu orang lain di luar kamar perawatan
  • A : kepercayaan diri klien belum maksimal
  • P : lanjutkan intervensi
klien mulai membuat rencana nyata untuk adaptasi peran baru/perubahan peran
  • S : klien menyatakan akan berusaha bersikap sewajarnya di depan umum
  • O : klien mulai berusaha beraktivitas sewajarnya dalam kehidupan sehari-hari
  • A : adaptasi klien terhadap perubahan peran mulai membaik
  • P : pertahankan kondisi


Sumber : Jurnalis Keperawatan Indonesia

Baca Juga :

Demikianlah artikel dari kami ini yang singkat berjudul Gangguan Citra Tubuh (Analisa data, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi). Semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan diatas dapat berguna dan bermanfaat untuk teman-teman sahabat semuanya. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi yaa.

Artikel Terkait

3 comments

oke terimakasih min materi mengenai analisa data dan intervensi gangguan citra tubuh, sangat bermanfaat sekali. Thankyou

Superr ada keterangan dan dapusnya

KESAKSIAN BAGAIMANA SAYA MENDAPATKAN PINJAMAN SAYA DARI PERUSAHAAN PINJAMAN DAN TERPERCAYA. Saya bernama Theresia Widiyasari dan saya tinggal di Australia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar berhati-hati karena ada penipu di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial, dan karena keputusasaan saya, saya dibohongi oleh beberapa pemberi pinjaman online dengan nilai Rp75.890.000. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya yang merupakan seorang polisi merujuk saya ke sebuah perusahaan pinjaman yang sangat andal bernama DONNAHALL FUNDING LLC yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp950.000.000 dalam 24 Jam tanpa tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman apa pun, cukup hubungi mereka sekarang melalui email: (donnahallfundingllc@gmail.com). Saya menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman karena saya melewati di tangan para pemberi pinjaman palsu.
Jika Anda memiliki pertanyaan, hubungi saya: {theresiawidiyasari@gmail.com}


EmoticonEmoticon