Konsep Askep Gangguan Citra Tubuh
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengelompokan data pada pengkajian kesehatan jiwa berupa faktor presipitasi, penilaian stressor , suberkoping yang dimiliki paien. Setiap melakukan pengajian ,tulis tempat pasien dirawat dan tanggal dirawat isi pengkajian meliputi:
- Identitas pasien.
Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, tanggal MRS, informan, tanggal pengkajian , No Rumah pasien dan alamat pasien. - Keluhan utama/ Alasan MRS
Keluhan biasanya berupa menyendiri (menghindar dari orag lain), komunikasi kurang atau tidak ada, berdiam diri dikamar, menolak interaksi dengan orang lain, tidak melakukan kegiatan sehari - hari, dependen - Faktor predisposisi.
Meliputi Kehilangan , perpisahan , penolakan orang tua ,harapan orang tua yang tidak realistis ,kegagalan / frustasi berulang , tekanan dari kelompok sebaya; perubahan struktur sosial. Terjadi trauma yang tiba tiba misalnya harus dioperasi , kecelakaan, dicerai suami , putus sekolah ,PHK, perasaan malu karena sesuatu yang terjadi ( korban perkosaan , dituduh kkn, dipenjara tiba – tiba) perlakuan orang lain yang tidak menghargai pasien/ perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berlangsung lama. - Aspek Fisik / Biologis
Meliputi hasil pengukuran tanda vital (TD, Nadi, suhu, Pernapasan , TB, BB) dan keluhan fisik yang dialami oleh pasien. - Aspek Psikososial meliputi :
- Genogram yang menggambarkan tiga generasi.
- Konsep diri:
- Citra tubuh
Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah atau tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Menolak penjelasan perubahan tubuh, persepsi negatip tentang tubuh. Preokupasi dengan bagia tubuh yang hilang , mengungkapkan keputusasaan, mengungkapkan ketakutan. - Identitas diri
Ketidak pastian memandang diri , sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan. - Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit , proses menua, putus sekolah, PHK - Ideal diri
Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya : mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi. - Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri , rasa bersalah terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial , merendahkan martabat , mencederai diri, dan kurang percaya diri. Pasien mempunyai gangguan / hambatan dalam melakukan hubunga social dengan orang lain terdekat dalam kehidupan, kelempok yang diikuti dalam masyarakat. - Status Mental
Kontak mata pasien kurang /tidak dapat mepertahankan kontak mata , kurang dapat memulai pembicaraan , pasien suka menyendiri dan kurang mampu berhubungan dengan perawat. - Mekanisme Koping
Pasien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau menceritakan nya pada orang orang lain( lebih sering menggunakan koping menarik diri). - Aspek Medik
Terapi yang diterima pasien bisa berupa therapy farmakologi ECT, Psikomotor, therapy okupasional, TAK , dan rehabilitas.
- Citra tubuh
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Selama pasien dirawat, perawat melakukan tindakan untuk diagnosa potensial, dan akan dilanjutkan oleh perawat di Unit Rawat Jalan untuk memonitor kemungkinan diagnosa aktual.
Beberapa diagnosa gangguan citra tubuh adalah potensial gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan efek pembedahan serta menarik diri yang berhubungan dengan perubahan penampilan (Keliat, 1998). Adapun Diagnosa yang mungkin muncul diantaranya:
- Gangguan konsep diri : Gangguan Citra Tubuh
- Isolasi sosial : menarik diri
- Defisit Perawatan Diri
Berikut ini merupakan data objektif dan data subjektif yang sering ditemukan pada gangguan citra tubuh :
Data Objektif :
- Mengurung diri
- Dari hasil pemeriksaan dokter, pasien mengalami goncangan emosi.
- Hilangnya bagian tubuh.
- Perubahan anggota tubuh baik bentuk maupun fungsi.
- Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu.
- Menolak melihat bagian tubuh.
- Aktifitas sosial menurun.
Data Subyektif :
- Nafsu makan tidak ada.
- Sulit tidur
- Pasien suka mengeluh nyeri di dada.
- Pasien mengeluh sesak nafas.
- Menolak perubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan hasil operasi.
- Mengatakan hal negatif tentang anggota tubuhnya yang tidak berfungsi.
- Mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak berharga, keputusasaan.
- Menolak berinteraksi dengan orang lain.
- Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang terganggu.
- Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi.
- Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.
3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan tindakan keperawatan bagi pasien perubahan citra tubuh adalah meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya, peran serta pasien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, mengidentifikasi perubahan citra tubuh, menerima perasaan dan pikirannya, menetapkan masalah yang dihadapinya, mengidentifikasi kemampuan koping dan sumber pendukung lainnya, melakukan tindakan yang dapat mengembalikan integritas diri (Keliat, 1998).
TUM :
- Kepercayaan diri pasien kembali normal.
TUK 1 :
- Pasiendapat membina hubungan saling percaya
Kriteria Hasil:
Setelah diberikan askep selama ... menit dalam ..x pertemuan diharapkan TU dan TUK dapat tercapai dengan kriteria hasil :
- Ekspresi wajah bersahabat
- Menunjukan rasa senang
- Ada kontak mata
- Mau berjabat tangan, mau menyebut nama, mau menjawab salam
- Mau duduk berdampingan dengan perawat
- Mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
Intervensi:
- Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi therapeutic :
- Sapa pasien dengan ramah dan baik secara verbal dan non verbal.
- Perkenalkan diri dengan sopan.
- Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai pasien.
- Jelaskan tujuan pertemuan.
- Jujur dan menepati janji.
- Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya.
- Beri perhatian pada pasien dna perhatikan kebutuhan dasar pasien
TUK 2 :
- Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya
Kriteria Hasil:
Setelah diberikan askep selama ... menit dalam ..x pertemuan diharapkan TU dan TUK dapat tercapai dengan kriteria hasil :
- Pasien dapat menyebutkan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki pasien
- Aspek positif keluarga.
- Aspek positif lingkungan yang dimiliki pasien.
Intervensi:
- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.
Rasional : Mendiskusikan tingkat kemampuan pasien seperti menilai realitas, control diri atau integritas ego diperlukan sebagai dasar asuhan keperawatannya. - Setiap bertemu hindarkan dari memberi nilai negatif.
Rasional : Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri pasien. - Usahakan memberikan pujian yang realistik.
Rasional : Pujian yang realistik tidak menyebabkan pasien melakukan kegiatan hanya karena ingin mendapatkan pujian.
TUK 3 :
- Pasien dapat menilai kemampuan yang masih bisa digunakan
Kriteria Hasil:
Setelah diberikan askep selama ... menit dalam ..x pertemuan diharapkan TU dan TUK dapat tercapai dengan kriteria hasil :
- Pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan di RSJ
- Pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dirumah pasien.
Intervensi:
- Diskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat dilakukan dalam sakit.
Rasional : Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang dimiliki adalah prasarat untuk berubah. - Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang dimiliki adalah prasarat untuk berubah.
Rasional : Pengertian tentang kemampuan yang masih dimiliki pasien memotivasi untuk tetap mempertahankan penggunaannya.
TUK 4 :
- Pasien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Kriteria Hasil:
Setelah diberikan askep selama ... menit dalam ..x pertemuan diharapkan TU dan TUK dapay tercapai dengan kriteria hasil :
- Pasien memiliki kemampuan yang akan dilatih,
- Pasien mencoba sesuai jadwal harian
Intervensi:
- Rencanakan bersama pasien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai dengan kemampuan: kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagaian, kegiatan yang membutuhkan bantuan total.
Rasional : Membentuk individu yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. - Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien.
Rasional : Pasien perlu bertindak secara realistik dalam kehidupannya. - Beri contoh pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan pasien.
Rasional : Contoh perilaku yang dilihat pasien akan memotivasi pasien untuk melaksanakan kegiatan.
TUK 5 :
- Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Kriteria Hasil:
Setelah diberikan askep selama ... menit dalam ..x pertemuan diharapkan TU dan TUK dapat tercapai dengan kriteria hasil :
- Pasien melakukan kegiatan yang telah dilatih,
- Pasien mampu melakukan beberapa kegiatan secara mandiri
Intervensi:
- Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
Rasional : Memberikan kesempatan kepada pasien mandiri dapat meningkatkan motivasi dan harga diri pasien. - Beri pujian atas keberhasilan pasien
Rasional : Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri pasien. - Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
Rasional : Memberikan kesempatan kepada pasien untuk tetap melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.
TUK 6 :
- Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Kriteria Hasil:
Setelah diberikan askep selama ... menit dalam ..x pertemuan diharapkan TU dan TUK dapat tercapai dengan kriteria hasil :
- Keluarga memberi dukungan dan pujian,
- keluaraga memahami jadwal kegiatan harian pasien
Intervensi:
- Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat pasien dengan harga diri rendah.
Rasional : Mendorong keluarga untuk mampu merawat pasien mandiri di rumah. - Bantu keluarga memberikan dukungan selama pasien dirawat.
Rasional : Support system keluarga akan sangat mempengaruhi dalam mempercepat proses penyembuhan pasien. - Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.
Rasional : Meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat pasien di rumah.
TUK 7 :
- Pasien mendapatkan manfaat obat dengan 6B
Kriteria Hasil:
Setelah diberikan askep selama ... menit dalam ..x pertemuan diharapkan TU dan TUK dapat tercapai dengan kriteria hasil :
- Manfaat minum obat
- Kerugian tidak minum obat
- Nama,warna dosis, efak terapi dan efek samping obat
Intervensi:
- Diskusikan dengan Pasien tentang manfaat dan kerugisn tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat
Rasional : Pasien mengerti dan paham mengenai manfaat dan efek samping obat - Pantau Pasien dalam penggunaan obat
Rasional : Agar pasien dalam minum obat dapat secara tepat dan teratur - Anjurkan Pasien minta sendiri obat pada perawat agar dapat merasakan manfaatnya
Rasional : Membuat pasien menjadi mandiri dan mengerti mengenai manfaat obat - Beri pujian jika Pasien menggunakan obat dengan benar
Rasional : Menambah semangat pasien
4. IMPLEMENTASI
- Pelaksanaan atau implementasi perawatan merupakan tindakan dari rencana keperawatan yang disusun sebelumnya berdasarkan prioritas yang telah dibuat dimana tindakan yang diberikan mencakup tindakan mandiri dan kolaboratif. Pada situasi nyata sering impelmentasi jauh berbeda dengan rencana, hal ini terjadi karena perawat belum terbiasa menggunakan rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan tindakan keperawatan yang biasa adalah rencana tidak tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang dilaksanakan. Hal ini sangat membahayakan pasien dan perawat jika berakibat fatal dan juga tidak memenuhi aspek legal. Sebelum melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana perawatan masih sesuai dan dibutuhkan pasien sesuai kondisi saat ini. Setelah semua tidak ada hambatan maka tindakan keperawatan boleh dilaksanakan. Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan maka kontrak dengan pasien dilaksanakan. Dokumentasikan semua tidakan yang telah dilaksanakan beserta respon pasien (Keliat, 2006,).
5. EVALUASI
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari tindakan yang dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi adalah hasil yang dilihat dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang sehat.Evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP:
- S : Respon subyektif pasien terhadap keperawatan yang telah dilaksanakan
- O : Respon objektif pasien terhadap keperawatan yang dilaksanakan
- A : Analisa ulang atas data subyektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masih tetap atau masuk giliran baru.
- P : Perencanaan untuk tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon pasien.
Daftar Pustaka:
- Honigman, Rosberta dan David J. Castle. 2007. Living With Your Looks. Victoria: University of Western Australia Press.
- Keliat, B.A. 1994. Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.
- Larsen, P. D & Lubkin, I. M. (2009). Chronic illness: impact and intervention, Sudbury, Jones and Bartlett Publishers.
- Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : CV Andi Offset.
- Potter, P.A, Perry, A.G.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.
- Samura, Jul Asdar Putra. 2011. Hubungan Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas Dengan Citra Tubuh Remaja Putri Kelas 1 Di SMP Nusantara Lubuk Pakam. Volume 1 No 1.
- Stuart dan Sundeen. 1995. Buku Keperawatan (Ahli Bahasa) Achir Yani S.Hamid, Edisi 3. Jakarta : EGC.
- Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Sumber : Jurnalis Keperawatan Indonesia
Baca Juga :
Demikianlah artikel dari kami ini yang berjudul Konsep Askep Gangguan Citra Tubuh. Semoga apa yang telha kami sajikan dan berikan diatas tersebut dapat bermanfaat dan berguna bagi teman-teman seuanya. Terimakasih atas kunjungannya.
EmoticonEmoticon