Saturday, July 13, 2019

Gangguan Eliminasi Urine : Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC Versi 1

Gangguan Eliminasi Urine : Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC Versi 1


Gangguan Eliminasi Urine : Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC Versi 1


A. Definisi
  • Gangguan Eliminasi Urine  adalah Disfungsi pada eliminasi urine

B. Batasan Karakteristik
  • Subyektif: Disuria (bukan hanya nyeri), urugensi
  • Obyektif: sering berkemih, mengalami kesulitan di awal berkemih, inkontinensia, nokturia (kencing malam hari), retensi

C. Faktor yang berhubungan
  • Penyebab yang multipel, meliputi obstruksi anatomis, gangguan sensori atau motorik, dan infeksi saluran kemih.

D. Saran penggunaan
  • Gunakan judul diagnosis yang lebih spesifik bila memungkinkan. Untuk hasil pasien yang spesifik, kriteria evaluasi, dan intervensi keperawatan, rujuk pada Alternatif Diagnosis yang disarankan berikut

  1. Alternatif diagnossi yang disarankan

    1. Inkontinensia urine: fungsional
    2. Inkontinensia urine: overflow
    3. Inkontinensia urine: refleks
    4. Inkontinensia urine: stres
    5. Inkontinensia urine: total
    6. Inkontinensia urine: urgensi
    7. Inkontinensia urine: urgensi, risiko
  2. Hasil NOC

    1. Kontinensia urina: pengendalian eliminasi urine dari kandung kemih
    2. Eliminasi urine: pengumpulan dan pengeluaran urine

E. Tujuan atau kriteria hasil
  1. Contoh menggunakan bahasa NOC
    1. Menunjukkan kontinensia urine, yang dibuktikan oleh indikator berikut (sebutkan 1-5: selalu, sering, kadang-kadang, jarang atau tidak pernah di tunjukkan): infeksi saluran kemih (SDP[sel darah putih]<100.000)
    2. Menunjukkan kontinensia urine, yang dibuktikan oleh indikator berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau selalu ditunjukkan): eliminasi secara mandiri, mempertahankan pola berkemi yang dapat diduga,
  2. Contoh lain:
    1. Inkontinensia urine
    2. Menunjukkan pengetahuan yang adekuat tentang obat yang memengaruhi fungsi perkemihan
    3. Eliminasi urine tidak terganggu:
      1. Bau, jumlahnya dan warna urine dalam rentang yang diharapkan
      2. Tidak ada hematuria
      3. Pengeluaran urine nyeri, kesulitan di awal berkemih, atau urgensi
      4. BUN, kreatimin serum dan berat jenis urine dalam batas normal
      5. Protein, glukosa, keton, pH, dan elektrolit urine dalam batas normal

F. Intervensi NIC
  1. Pelatihan kandung kemih: meningkatkan fungsi kandung kemih apda individu yang mengalami inkontinensia urine dengan meningkatkan kemampuan kandung kemih untuk menahan urine dan kemampuan pasien utuk menekan urinasi.
  2. Manajemen eliminasi urine: mempertahankan pola eliminasi urine yang optimum.

G. Aktivitas Keperawatan
  • Lihat juga aktivitas keperawatan untuk alternatif diagnosis yang disarankan di atas
  1. Pengkajian
    Manajemen eliminasi urine (NIC):
    1. pantau eliminasi urne meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume dan warna, jika perlu. 
    2. Kumpulkan spesimen urine tengah untuk urinalsis, jika perlu.
  2. Penyuluhan untuk pasien atau keluarga
    Manajemen eliminasi urine (NIC):
    1. Anjurkan pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih
    2. Instruksikan pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urine, bila diperlukan
    3. Instruksikan pasien untuk berespons segera terhadap kebutuhan eliminasi, jika perlu
    4. Ajarkan pasien untuk minum 200 ml cairan pada saat makan, di antara waktu makan, dan di awal petang
  3. Aktivitas kolaboratif
    Manajemen eliminasi urine (NIC):
    1. rujuk ke dokter jika terdapat tanda dan gejala infeksi saluran kemih
  4. Perawatan di rumah: tindakan di atas dapat digunakan atau diadaptasikan untuk perawatan di rumah
  5. Untuk lansia:
    1. Perhatikan bahwa lansia akhir umumnya tidak menunjukkan tanda klasik infeksi saluran kemih dan abhwa infeksi saluran kemih dapat berkembang cepat menjadi sepsi; lakukan urinalisis jika terjadi perubahan mendadak pada eliminasi urine
    2. Beri advis kepada klien untuk minum segelas jus cranberry setiap hari. Perhatikan bahwa lansia mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk ambulasi dari tempat tidur ke kamar mandi.

H. Daftar Pustaka:
  • Honigman, Rosberta dan David J. Castle. 2007. Living With Your Looks. Victoria: University of Western Australia Press.
  • Keliat, B.A. 1994. Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.
  • Larsen, P. D & Lubkin, I. M. (2009). Chronic illness: impact and intervention, Sudbury, Jones and Bartlett Publishers.
  • Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : CV Andi Offset.
  • Potter, P.A, Perry, A.G.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.
  • Samura, Jul Asdar Putra. 2011. Hubungan Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas Dengan Citra Tubuh Remaja Putri Kelas 1 Di SMP Nusantara Lubuk Pakam. Volume 1 No 1.
  • Stuart dan Sundeen. 1995. Buku Keperawatan (Ahli Bahasa) Achir  Yani S.Hamid, Edisi 3. Jakarta : EGC. 
  • Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Sumber : Jurnalis Keperawatan Indonesia

Demikianlah artikel dari kami ini yang singkat berjudul Gangguan Eliminasi Urine : Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC Versi 1. Semoga apa yang telah kami sajikan diatas tersebut dapat bermanfaat dan berguna bagi teman-teman semuanya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon