Wednesday, June 12, 2019

Diskontinuitas Pemberian ASI

Diskontinuitas Pemberian ASI


Diskontinuitas Pemberian ASI

DEFINISI

  • Diskontinuitas Pemberian ASI adalah penghentian kontinuitas proses pemberian ASI akibat ketidakmampuan atau kesalahan dalam mengubah posisi bayi pada payudara untuk menyusu (Kusuma, 2018)


Batasan Karakteristik :

  1. Kurang pengetahuan tentang cara memeras ASI
  2. Kurang pengetahuan tentang penyimpanan ASI
  3. Bayi tidak mendapat nutrisi dari payudara untuk beberapa atau semua pemberian makan
  4. Keinginan ibu untuk pada akhirnya memberikan ASI guna memenuhi kebutuhan nutrisi anak
  5. Keinginan ibu untuk mempertahankan pemberian ASI untuk memenuhi kebutuhan  nutrisi anak
  6. Perpisahan ibu dan anak


Faktor yang berhubungan :

  1. KontraindikASI terhadap menyusui (mis: agens farmaseutik tertentu)
  2. Penyakit bayi
  3. Prematuritas
  4. Ibu bekerja
  5. Penyakit ibu
  6. Kebutuhan untuk segera menyapih bayi


TUJUAN DAN KRITERIA HASIL:

Nursing Outcome Ctiteria (NOC)

1. Breastfeeding Maintenance (Perawatan Menyusui)
Indikator :
  1. Pertumbuhan bayi dalam rentang normal dengan skala 5 (adekuat secara total)
  2. Perkembangan bayi dalam rentang normal dengan skala 5 (adekuat secara total)
  3. Kemampuan untuk mengumpulkan dan menyimpan secara aman dengan skala 5 (adekuat secara total)
  4. Kemampuan untuk mencairkan dan menghangatkan ASI yang tersimpan secara aman dengan skala 5 (adekuat secara total)
  5. Tehnik untuk mencegah nyeri payudara dengan skala 5 (adekuat secara total)
  6. Mengenal tanda penurunan suplai ASI dengan skala 5 (adekuat secara total)
  7. Mengenal tanda mastitis dengan skala 5 (adekuat secara total)
  8. Kesadaran bahwa menyusui dapat dilanjutkan melewati masa bayi dengan skala 5 (adekuat secara total)
  9. Pencegahan pengobatan sendiri tanpa melakukan pemeriksaan pada ahli kesehatan dengan skala 5 (adekuat secara total)
  10. Menunjukkan adanya dukungan keluarga untuk menyusui dengan skala 5 (adekuat secara total)
  11. Menunjukkan adanya dukungan untuk melanjutkan laktasi pada saat kembali bekerja dengan skala 5 (adekuat secara total)
  12. Menunjukkan adanya dukungan untuk melanjutkan laktasi pada saat kembali sekolah dengan skala 5 (adekuat secara total)
  13. Pengetahuan tentang keuntungan dari melanjutkan menyusui dengan skala 5 (adekuat secara total)
  14. Pengetahuan tentang sumber dukungan dengan skala 5 (adekuat secara total)
  15. Kepuasan dari proses menyusui dengan skala 5 (adekuat secara total)
2. Breastfeeding Weaning (Penyapihan Menyusui)
  1. Mengenal tanda-tanda kesiapan menyapih dengan skala 5 (adekuat secara total)
  2. Mengenal tanda-tanda penurunan suplai ASI dengan skala 5 (adekuat secara total)
  3. Pengetahuan tentang keuntungan penyapihan bertahap dengan skala 5 (adekuat secara total)
  4. Pengetahuan tentang pedoman penyapihan secara cepat (darurat) dengan skala 5 (adekuat secara total)
  5. Pengetahuan tentang metode yang tepat untuk mengurangi nyeri payudara dengan skala 5 (adekuat secara total)
  6. Ibu terbebas dari terpasangnya saluran dengan skala 5 (adekuat secara total)
  7. Ibu terbebas dari mastitis dengan skala 5 (adekuat secara total)
  8. Pengenalan makanan padat yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan dengan skala 5 (adekuat secara total)
  9. Mengganti ASI dengan makanan padat setiap berapa hari dengan skala 5 (adekuat secara total)
  10. Mengganti ASI dengan cairan lain dengan skala 5 (adekuat secara total)
  11. Mengenalkan makanan padat sesekali dengan skala 5 (adekuat secara total)
  12. Mengenalkan makanan padat menggunakan sendok dengan skala 5 (adekuat secara total)
  13. Tambahan sentuhan fisik selama masa penyapihan dengan skala 5 (adekuat secara total)
  14. Pengetahuan tentang sumber yang tersedia sebagai pendukung dengan skala 5 (adekuat secara total)
  15. Penggunaan sumber yang tersedia dengan skala 5 (adekuat secara total)
  16. Kepuasan dari proses penyapihan dengan skala 5 (adekuat secara total)
3. Knowledge : Breastfeeding (Pengetahuan : Menyusui)
  1. Keuntungan dari menyusui dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  2. Fisiologi laktasi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  3. Kebutuhan intake cairan ibu dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  4. Komposisi ASI, proses kekecewaan, foremilk vs hindmilk dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  5. Tanda-tanda bayi lapar dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  6. Tehnik yang tepat untuk menempelkan bayi pada payudara dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  7. Memposisikan bayi dengan tepat selama perawatan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  8. Pengisapan bergizi vs tidak bergizi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  9. Evaluasi bayi menelan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  10. Tehnik yang tepat untuk menghentikan hisapan bayi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  11. Tanda suplai ASI yang adekuat dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  12. Tanda-tanda bergizi baik dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  13. Evaluasi puting dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  14. Tanda-tanda mastitis, saluran tertutup, trauma pada puting dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  15. Alasan untuk pencegahan dini puting buatan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  16. Alasan untuk menghindari air dan suplemen untuk bayi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  17. Tehnik pengeluaran dan penyimpanan ASI yang tepat dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  18. Zat yang ditransfer dari bayi melalui ASI dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  19. Hubungan antara menyusui dan kekebalan bayi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  20. Tanda-tanda kesiapan penyapihan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  21. Strategi untuk mengakses layanan kesehatan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  22. Ketersediaan kelompok pendukung dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)


INTERVENSI KEPERAWATAN

Nursing Intervention

1. Lactation Counseling (Bimbingan Laktasi)
  1. Tentukan pengetahuan dasar tentang menyusui
  2. Ajarkan orang tua tentang pemberian makan bayi untuk mengambil keputusan
  3. Sediakan informasi tentang keuntungan dan kerugian menyusui
  4. Perbaiki kesalahan konsep, kesalahan informasi, dan ketidaktepatan dalam menyusui
  5. Tentukan kemauan dan motivasi ibu untuk menyusui
  6. Sediakan dukungan untuk keputusan ibu
  7. Berikan orang tua materi pembelajaran yang direkomendasikan sesuai kebutuhan
  8. Arahkan orang tua untuk kelas atau kelompok pendukung yang sesuai untuk menyusui
  9. Evaluasi pemahaman ibu akan tanda-tanda menyusui bayi (mis: rooting, sucking, kesiagaan)
  10. Tentukan frekuensi menyusui dalam kaitannya dengan kebutuhan bayi
  11. Pantau kemampuan ibu untuk menempelkan bayi ke puting
  12. Evaluasi pola mengisap atau menelan bayi
  13. Demonstrasikan latihan mengisap yang tepat
  14. Instruksikan tehnik relaksasi termasuk pijat payudara
  15. Anjurkan cara meningkatkan istirahat, termasuk delegasi tugas-tugas rumah tangga dan cara meminta bantuan
  16. Instruksikan untuk menyimpan catatan lama dan frekuensi perawatan 
  17. Ajarkan tentang pola BAB dan BAK bayi secara tepat
  18. Ajarkan ibu tentang dorongan pertumbuhan bayi untuk mengidentifikasikan pola normal dari menyusui bayi
  19. Evaluasi pengosongan payudara secara adekuat dengan menyusui 
  20. Evaluasi kualitas dan kegunaan menyusui
  21. Anjurkan ibu untuk menawarkan kedua payudara pada saat menyusui
  22. Tentukan ketepatan penggunaan pompa payudara
  23. Demontrasikan pijat payudara dan diskusikan keuntungannya untuk meningkatkan suplai ASI
  24. Instruksikan orangtua bagaimana membedakan kekurangan suplai ASI antara yang terlihat dan yang sebenarnya
  25. Anjurkan memopa payudara disela menyusui jika dicurigai suplai ASI rendah
  26. Pantau integritas kulit pada puting 
  27. Rekomendasikan perawatan puting jika perlu
  28. Pantau kemampuan mengurangi kongesti payudara secara benar
  29. Evaluasi pemahaman saluran ASI terpasang dan mastitis
  30. Instruksikan ibu dalam pentingnya memantau Hb, Ht, dan fungsi tiroid selama menyusui
  31. Instruksikan tanda-tanda masalah untuk dilaporkan pada praktisi layanan kesehatan
  32. Demonstrasikan peralatan tersedia untuk membantu  menyusui, mengikuti bedah payudara
  33. Instruksikan bagaimana relaksasi secara tepat 
  34. Anjurkan laktasi lanjutan saat kembali bekerja atau sekolah
  35. Diskusikan kesiapan menyapih
  36. Diskusikan pilihan menyapih
  37. Diskusikan metode menyusui alternative
  38. Instruksikan ibu untuk mengkonsultasikan kesehatannya ke praktisi kesehatan sebelum menggunakan obat-obatan selama menyusui
  39. Anjurkan ibu untuk menghindari pil KB selama menyusui
  40. Diskusikan metode kontrasepsi alternative
  41. Anjurkan ibu untuk menghindari merokok selama menyusui
  42. Anjurkan kantor untuk menyediakan kesempatan dan fasilitas bagi ibu menyusui untuk memompa dan menyimpan ASI selama hari kerja.

2. Bottle Feeding (Menyusui dengan botol)
  1. Tentukan keadaan bayi terlebih dahulu untuk memulai menyusu
  2. Hangatkan susu formula dalam suhu kamar sebelum menyusui
  3. Pegang bayi selama menyusui
  4. Letakkan bayi di posisi semi fowler sebelum menyusui
  5. Pantau sendawa bayi secara berkala selama atau sesudah menyusui
  6. Letakkan pentil botol di atas lidah
  7. Kontrol intake cairan dengan mengatur kelembutan pentil, ukuran lubang, dan ukuran botol
  8. Tingkatkan kewaspadaan bayi dengan mengendurkan pakaian bayi, menggosok tangan dan kaki, dan berbicara pada bayi
  9. Anjurkan mengisap dengan menstimulus reflek rooting jika diperlukan
  10. Sediakan sandaran dagu untuk mengurangi kebocoran susu formula dan meningkatkan penutupan bibir
  11. Pantau intake cairan
  12. Pantau atau evaluasi reflek menghisap selama menyusui
  13. Pantau berat badan bayi jika sesuai
  14. Rebus susu yang tidak terpasturisasi
  15. Rebus air yang digunakan untuk menyiapkan susu formula jika diindikasikan
  16. Instruksikan orang tua atau pengasuh tentang cara mensterilkan peralatan menyusui
  17. Instruksikan orang tua atau pengasuh untuk mengencerkan konsentrasi susu formula yang tepat
  18. Instruksikan orang tua untuk menyimpan susu formula dengan tepat
  19. Tentukan sumber air yang digunakan untuk mengencerkan susu formula bubuk
  20. Tentukan kandungan Fluor dari air yang digunakan untuk mengencerkan susu formula bubuk dan lihat suplementasi Fluor jika diindikasikan
  21. Ingatkan orang tua atau pengasuh tentang menggunakan microwave untuk menghangatkan susu formula
  22. Instruksikan dan demonstrasikan tehnik oral hygiene yang tepat untuk pertumbuhan gigi bayi yang digunakan setiap selesai menyusui

3. Teaching: Infant Nutrition (Pengajaran: Nutrisi Bayi)
  1. Sediakan orang tua dengan materi tertulis yang tepat untuk mengenali kebutuhan pengetahuan
  2. Intruksikan orang tua atau pengasuh untuk bayi 0-3 bulan:
    1. Berikan makanan hanya ASI atau susu formula untuk tahun pertama (bukan makanan padat sebelum berusia 4 bulan)
    2. Selalu pegang bayi selagi memberikan susu botol
    3. Jangan pernah mengganjal botol atau memberikan susu botol di atas tempat tidur
    4. Hindari meletakkan memasukkan sereal dalam botol (hanya susu formula atau ASI)
    5. Batasi asupan air ½ oz – 1 oz setiap kali, 4 oz setiap harinya
    6. Hindari menggunakan madu atau sirup jagung
    7. Izinkan mengisap non nutrisi 
    8. Buang sisa susu formula dan bersihkan botol setiap sehabis menyusu
  3. Intruksikan orang tua atau pengasuh untuk bayi 4-6 bulan:
    1. Kenalkan makanan padat atau bubur tanpa menambahkan garam atau gula 
    2. Kenalkan sereal bayi yang diperkaya zat besi
    3. Kenalkan satu makanan baru sesekali
    4. Hindari member jus atau minuman dengan pemanis
    5. Beri makan hanya dari satu sendok saja
  4. Intruksikan orang tua atau pengasuh untuk bayi 7-9 bulan:
    1. Kenalkan makan dengan tangan ketika bayi sudah bisa duduk
    2. Kenalkan minum dengan cangkir ketika bayi sudah bisa duduk
    3. Biarkan bayi untuk ikut keluarga pada saat makan
    4. Biarkan bayi mulai makan sendiri dan awasi untuk mencegah tersedak
    5. Tawarkan minuman setelah makan makanan padat
    6. Hindari makanan penutup yang manis dan bersoda
    7. Tawarkan variasi makanan berdasarkan piramida makanan
    8. Kenalkan batasan jumlah jus encer dalam satu cangkir
  5. Intruksikan orang tua atau pengasuh untuk bayi 10-12 bulan:
    1. Tawarkan makan 3 kali sehari dan snack yang sehat
    2. Mulai untuk menyapih dari botol
    3. Hindari minuman buah dan susu dengan rasa
    4. Mulailah makan di meja
    5. Izinkan bayi untuk menyuap sendiri dengan sendok


DAFTAR PUSTAKA

  • NANDA International. 2014. Diagnosis Keperawatan: Definisi, Dan Klasifikasi 2012-2014/Editor, T. Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Sumarwati, Dan Nike Budhi Subekti ; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Barrah Bariid, Monica Ester, Dan Wuri Praptiani. Jakarta; EGC.
  • NANDA NIC NOC 2018 - 2020



Diagnosa Diskontinuitas Pemberian ASI Versi Tabel


Diagnosa KeperawatanNOCNIC

DEFINISI

  • Diskontinuitas Pemberian ASI adalah penghentian kontinuitas proses pemberian ASI akibat ketidakmampuan atau kesalahan dalam mengubah posisi bayi pada payudara untuk menyusu (Kusuma, 2010)

Batasan Karakteristik :

  1. Kurang pengetahuan tentang cara memeras ASI
  2. Kurang pengetahuan tentang penyimpanan ASI
  3. Bayi tidak mendapat nutrisi dari payudara untuk beberapa atau semua pemberian makan
  4. Keinginan ibu untuk pada akhirnya memberikan ASI guna memenuhi kebutuhan nutrisi anak
  5. Keinginan ibu untuk mempertahankan pemberian ASI untuk memenuhi kebutuhan  nutrisi anak
  6. Perpisahan ibu dan anak

Faktor yang berhubungan :

  1. KontraindikASI terhadap menyusui (mis: agens farmaseutik tertentu)
  2. Penyakit bayi
  3. Prematuritas
  4. Ibu bekerja
  5. Penyakit ibu
  6. Kebutuhan untuk segera menyapih bayi
Nursing Outcome Ctiteria (NOC)

1. Breastfeeding Maintenance (Perawatan Menyusui)
Indikator :
  1. Pertumbuhan bayi dalam rentang normal dengan skala 5 (adekuat secara total)
  2. Perkembangan bayi dalam rentang normal dengan skala 5 (adekuat secara total)
  3. Kemampuan untuk mengumpulkan dan menyimpan secara aman dengan skala 5 (adekuat secara total)
  4. Kemampuan untuk mencairkan dan menghangatkan ASI yang tersimpan secara aman dengan skala 5 (adekuat secara total)
  5. Tehnik untuk mencegah nyeri payudara dengan skala 5 (adekuat secara total)
  6. Mengenal tanda penurunan suplai ASI dengan skala 5 (adekuat secara total)
  7. Mengenal tanda mastitis dengan skala 5 (adekuat secara total)
  8. Kesadaran bahwa menyusui dapat dilanjutkan melewati masa bayi dengan skala 5 (adekuat secara total)
  9. Pencegahan pengobatan sendiri tanpa melakukan pemeriksaan pada ahli kesehatan dengan skala 5 (adekuat secara total)
  10. Menunjukkan adanya dukungan keluarga untuk menyusui dengan skala 5 (adekuat secara total)
  11. Menunjukkan adanya dukungan untuk melanjutkan laktasi pada saat kembali bekerja dengan skala 5 (adekuat secara total)
  12. Menunjukkan adanya dukungan untuk melanjutkan laktasi pada saat kembali sekolah dengan skala 5 (adekuat secara total)
  13. Pengetahuan tentang keuntungan dari melanjutkan menyusui dengan skala 5 (adekuat secara total)
  14. Pengetahuan tentang sumber dukungan dengan skala 5 (adekuat secara total)
  15. Kepuasan dari proses menyusui dengan skala 5 (adekuat secara total)
2. Breastfeeding Weaning (Penyapihan Menyusui)
  1. Mengenal tanda-tanda kesiapan menyapih dengan skala 5 (adekuat secara total)
  2. Mengenal tanda-tanda penurunan suplai ASI dengan skala 5 (adekuat secara total)
  3. Pengetahuan tentang keuntungan penyapihan bertahap dengan skala 5 (adekuat secara total)
  4. Pengetahuan tentang pedoman penyapihan secara cepat (darurat) dengan skala 5 (adekuat secara total)
  5. Pengetahuan tentang metode yang tepat untuk mengurangi nyeri payudara dengan skala 5 (adekuat secara total)
  6. Ibu terbebas dari terpasangnya saluran dengan skala 5 (adekuat secara total)
  7. Ibu terbebas dari mastitis dengan skala 5 (adekuat secara total)
  8. Pengenalan makanan padat yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan dengan skala 5 (adekuat secara total)
  9. Mengganti ASI dengan makanan padat setiap berapa hari dengan skala 5 (adekuat secara total)
  10. Mengganti ASI dengan cairan lain dengan skala 5 (adekuat secara total)
  11. Mengenalkan makanan padat sesekali dengan skala 5 (adekuat secara total)
  12. Mengenalkan makanan padat menggunakan sendok dengan skala 5 (adekuat secara total)
  13. Tambahan sentuhan fisik selama masa penyapihan dengan skala 5 (adekuat secara total)
  14. Pengetahuan tentang sumber yang tersedia sebagai pendukung dengan skala 5 (adekuat secara total)
  15. Penggunaan sumber yang tersedia dengan skala 5 (adekuat secara total)
  16. Kepuasan dari proses penyapihan dengan skala 5 (adekuat secara total)
3. Knowledge : Breastfeeding (Pengetahuan : Menyusui)
  1. Keuntungan dari menyusui dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  2. Fisiologi laktasi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  3. Kebutuhan intake cairan ibu dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  4. Komposisi ASI, proses kekecewaan, foremilk vs hindmilk dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  5. Tanda-tanda bayi lapar dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  6. Tehnik yang tepat untuk menempelkan bayi pada payudara dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  7. Memposisikan bayi dengan tepat selama perawatan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  8. Pengisapan bergizi vs tidak bergizi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  9. Evaluasi bayi menelan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  10. Tehnik yang tepat untuk menghentikan hisapan bayi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  11. Tanda suplai ASI yang adekuat dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  12. Tanda-tanda bergizi baik dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  13. Evaluasi puting dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  14. Tanda-tanda mastitis, saluran tertutup, trauma pada puting dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  15. Alasan untuk pencegahan dini puting buatan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  16. Alasan untuk menghindari air dan suplemen untuk bayi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  17. Tehnik pengeluaran dan penyimpanan ASI yang tepat dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  18. Zat yang ditransfer dari bayi melalui ASI dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  19. Hubungan antara menyusui dan kekebalan bayi dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  20. Tanda-tanda kesiapan penyapihan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  21. Strategi untuk mengakses layanan kesehatan dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
  22. Ketersediaan kelompok pendukung dengan skala 5 (pengetahuan secara luas)
Nursing Intervention

1. Lactation Counseling (Bimbingan Laktasi)
  1. Tentukan pengetahuan dasar tentang menyusui
  2. Ajarkan orang tua tentang pemberian makan bayi untuk mengambil keputusan
  3. Sediakan informasi tentang keuntungan dan kerugian menyusui
  4. Perbaiki kesalahan konsep, kesalahan informasi, dan ketidaktepatan dalam menyusui
  5. Tentukan kemauan dan motivasi ibu untuk menyusui
  6. Sediakan dukungan untuk keputusan ibu
  7. Berikan orang tua materi pembelajaran yang direkomendasikan sesuai kebutuhan
  8. Arahkan orang tua untuk kelas atau kelompok pendukung yang sesuai untuk menyusui
  9. Evaluasi pemahaman ibu akan tanda-tanda menyusui bayi (mis: rooting, sucking, kesiagaan)
  10. Tentukan frekuensi menyusui dalam kaitannya dengan kebutuhan bayi
  11. Pantau kemampuan ibu untuk menempelkan bayi ke puting
  12. Evaluasi pola mengisap atau menelan bayi
  13. Demonstrasikan latihan mengisap yang tepat
  14. Instruksikan tehnik relaksasi termasuk pijat payudara
  15. Anjurkan cara meningkatkan istirahat, termasuk delegasi tugas-tugas rumah tangga dan cara meminta bantuan
  16. Instruksikan untuk menyimpan catatan lama dan frekuensi perawatan 
  17. Ajarkan tentang pola BAB dan BAK bayi secara tepat
  18. Ajarkan ibu tentang dorongan pertumbuhan bayi untuk mengidentifikasikan pola normal dari menyusui bayi
  19. Evaluasi pengosongan payudara secara adekuat dengan menyusui 
  20. Evaluasi kualitas dan kegunaan menyusui
  21. Anjurkan ibu untuk menawarkan kedua payudara pada saat menyusui
  22. Tentukan ketepatan penggunaan pompa payudara
  23. Demontrasikan pijat payudara dan diskusikan keuntungannya untuk meningkatkan suplai ASI
  24. Instruksikan orangtua bagaimana membedakan kekurangan suplai ASI antara yang terlihat dan yang sebenarnya
  25. Anjurkan memopa payudara disela menyusui jika dicurigai suplai ASI rendah
  26. Pantau integritas kulit pada puting 
  27. Rekomendasikan perawatan puting jika perlu
  28. Pantau kemampuan mengurangi kongesti payudara secara benar
  29. Evaluasi pemahaman saluran ASI terpasang dan mastitis
  30. Instruksikan ibu dalam pentingnya memantau Hb, Ht, dan fungsi tiroid selama menyusui
  31. Instruksikan tanda-tanda masalah untuk dilaporkan pada praktisi layanan kesehatan
  32. Demonstrasikan peralatan tersedia untuk membantu  menyusui, mengikuti bedah payudara
  33. Instruksikan bagaimana relaksasi secara tepat 
  34. Anjurkan laktasi lanjutan saat kembali bekerja atau sekolah
  35. Diskusikan kesiapan menyapih
  36. Diskusikan pilihan menyapih
  37. Diskusikan metode menyusui alternative
  38. Instruksikan ibu untuk mengkonsultasikan kesehatannya ke praktisi kesehatan sebelum menggunakan obat-obatan selama menyusui
  39. Anjurkan ibu untuk menghindari pil KB selama menyusui
  40. Diskusikan metode kontrasepsi alternative
  41. Anjurkan ibu untuk menghindari merokok selama menyusui
  42. Anjurkan kantor untuk menyediakan kesempatan dan fasilitas bagi ibu menyusui untuk memompa dan menyimpan ASI selama hari kerja.

2. Bottle Feeding (Menyusui dengan botol)
  1. Tentukan keadaan bayi terlebih dahulu untuk memulai menyusu
  2. Hangatkan susu formula dalam suhu kamar sebelum menyusui
  3. Pegang bayi selama menyusui
  4. Letakkan bayi di posisi semi fowler sebelum menyusui
  5. Pantau sendawa bayi secara berkala selama atau sesudah menyusui
  6. Letakkan pentil botol di atas lidah
  7. Kontrol intake cairan dengan mengatur kelembutan pentil, ukuran lubang, dan ukuran botol
  8. Tingkatkan kewaspadaan bayi dengan mengendurkan pakaian bayi, menggosok tangan dan kaki, dan berbicara pada bayi
  9. Anjurkan mengisap dengan menstimulus reflek rooting jika diperlukan
  10. Sediakan sandaran dagu untuk mengurangi kebocoran susu formula dan meningkatkan penutupan bibir
  11. Pantau intake cairan
  12. Pantau atau evaluasi reflek menghisap selama menyusui
  13. Pantau berat badan bayi jika sesuai
  14. Rebus susu yang tidak terpasturisasi
  15. Rebus air yang digunakan untuk menyiapkan susu formula jika diindikasikan
  16. Instruksikan orang tua atau pengasuh tentang cara mensterilkan peralatan menyusui
  17. Instruksikan orang tua atau pengasuh untuk mengencerkan konsentrasi susu formula yang tepat
  18. Instruksikan orang tua untuk menyimpan susu formula dengan tepat
  19. Tentukan sumber air yang digunakan untuk mengencerkan susu formula bubuk
  20. Tentukan kandungan Fluor dari air yang digunakan untuk mengencerkan susu formula bubuk dan lihat suplementasi Fluor jika diindikasikan
  21. Ingatkan orang tua atau pengasuh tentang menggunakan microwave untuk menghangatkan susu formula
  22. Instruksikan dan demonstrasikan tehnik oral hygiene yang tepat untuk pertumbuhan gigi bayi yang digunakan setiap selesai menyusui

3. Teaching: Infant Nutrition (Pengajaran: Nutrisi Bayi)
  1. Sediakan orang tua dengan materi tertulis yang tepat untuk mengenali kebutuhan pengetahuan
  2. Intruksikan orang tua atau pengasuh untuk bayi 0-3 bulan:
    1. Berikan makanan hanya ASI atau susu formula untuk tahun pertama (bukan makanan padat sebelum berusia 4 bulan)
    2. Selalu pegang bayi selagi memberikan susu botol
    3. Jangan pernah mengganjal botol atau memberikan susu botol di atas tempat tidur
    4. Hindari meletakkan memasukkan sereal dalam botol (hanya susu formula atau ASI)
    5. Batasi asupan air ½ oz – 1 oz setiap kali, 4 oz setiap harinya
    6. Hindari menggunakan madu atau sirup jagung
    7. Izinkan mengisap non nutrisi 
    8. Buang sisa susu formula dan bersihkan botol setiap sehabis menyusu
  3. Intruksikan orang tua atau pengasuh untuk bayi 4-6 bulan:
    1. Kenalkan makanan padat atau bubur tanpa menambahkan garam atau gula 
    2. Kenalkan sereal bayi yang diperkaya zat besi
    3. Kenalkan satu makanan baru sesekali
    4. Hindari member jus atau minuman dengan pemanis
    5. Beri makan hanya dari satu sendok saja
  4. Intruksikan orang tua atau pengasuh untuk bayi 7-9 bulan:
    1. Kenalkan makan dengan tangan ketika bayi sudah bisa duduk
    2. Kenalkan minum dengan cangkir ketika bayi sudah bisa duduk
    3. Biarkan bayi untuk ikut keluarga pada saat makan
    4. Biarkan bayi mulai makan sendiri dan awasi untuk mencegah tersedak
    5. Tawarkan minuman setelah makan makanan padat
    6. Hindari makanan penutup yang manis dan bersoda
    7. Tawarkan variasi makanan berdasarkan piramida makanan
    8. Kenalkan batasan jumlah jus encer dalam satu cangkir
  5. Intruksikan orang tua atau pengasuh untuk bayi 10-12 bulan:
    1. Tawarkan makan 3 kali sehari dan snack yang sehat
    2. Mulai untuk menyapih dari botol
    3. Hindari minuman buah dan susu dengan rasa
    4. Mulailah makan di meja
    5. Izinkan bayi untuk menyuap sendiri dengan sendok


DAFTAR PUSTAKA

  • NANDA International. 2014. Diagnosis Keperawatan: Definisi, Dan Klasifikasi 2012-2014/Editor, T. Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Sumarwati, Dan Nike Budhi Subekti ; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Barrah Bariid, Monica Ester, Dan Wuri Praptiani. Jakarta; EGC.
  • NANDA NIC NOC 2018 - 2020

Sumber : Jurnalis Perawat

Demikianlah artikel singkat dari jurnalis-perawat.blogspot.com yang berjudul yaitu Diskontinuitas Pemberian ASI. Semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan diatas tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon