ASUHAN KEPERAWATAN ANSIETAS
- PENGERTIAN
- Ketegangan atau kecemasan dalam diri tanpa tujuan / obyek kecemasan tidak disadari dan berkaitan dengan kehilangan self image (freud).
- Kecemasan timbul karena adanya ancaman terhadap self esteem oleh orang terdekat. pada orang dewasa kecemasan dialami bila prestige dan dignity diri terancam oleh orang lain (sullivan).
- Kecemasan mempengaruhi hubungan interpersonal, suatu respon terhadap bahaya yang tidak diketahui yang muncul bila ada hambatan pemanuhan kebutuhan (pepleu).
- Kekuatiran (uneasiness), keprihatinan, (apprehension), ketakutan (dread) terhadap sesuatu yang akan terjadi yang dihubungkan dengan sumber yang tidak dikenali dari bahaya yang diantisipasi (friedman, kaplan, sadock)
- Respon emosional / manifestasi afek yang tidak pasti dan tidak berdaya
- FAKTOR PREDISPOSISI
- Teori psikoanalitik (freud) adanya konflik emosional antara id dan Super Ego untuk mengingatkan Ego tentang sesuatu bahaya yang perlu diatasi
- Teori interpersonal, adanya kekuatiran akan penolakan interpersonal, akibat trauma masa pertumbuhan dan perkembangan (perpisahan, kehilangan) sehingga tidak berdaya, harga diri rendah.
- Teori perilaku, hasil frustrasi dari segala sesuatu yang menggangu kemampuan untuk mencapai tujuan
- Kajian biologis
- Otak mengandung reseptor benzodiazepines mengatur ansietas.
- Penghambat asam amino butirik- gama nerureguler (GABA) berperan dalam mekanisme biologis ansietas.
- FAKTOR PRESIPITASI
- Ancaman integritas diri, ketidakmampuan fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar (maslow).
- Ancaman sistem diri / keselamatan diri (security of the self) integritas diri, harga diri, prestige, hubungan interpersonal, kehilangan dan perubahan peran / status, fungsi sosial yang terintegrasi
- MEKANISME ANSIETAS
- RENTANG RESPON KECEMASAN
- ANSIETAS RINGAN
- Respon Fisiologis
- Sesekali nafas pendek
- Nadi dan tekanan darah naik
- Gejala ringan pada lambung
- Muka berkerut dan bibir bergetar.
- Respon Koginitif
- Lapang persepsi meluas
- Mampu menerima rangsang yang komplek
- Konsentrasi pada masalah kecemasannya
- Menyelesaikan masalah secara efektif
- Respon Perilaku dan Emosi
- Tidak dapat duduk tenang
- Tremor halus pada tangan
- Suara kadang-kadang meninggi
- Respon Fisiologis
- ANSIETAS SEDANG
- Respon Fisiologis
- Sering nafas pendek
- Nadi (extra sistole) dan tekanan darah naik
- Mulut kering
- Anorexia
- Diare / konstipasi
- Gelisah
- Respon Koqnitif
- Lapang persepsi menyempit
- Rangsang luar tidak mampu diterima
- Berfokus pada apa saja yang menjadi perhatiannya
- Respon Perilaku dan emosi.
- Gerakan tersentak-sentak
- Bicara banyak dan lebih cepat
- Susah tidur
- Perasaan tidak aman
- Respon Fisiologis
- ANSIETAS BERAT
- Respon Fisiologis
- Nafas pendek
- Nadi dan tekanan darah naik
- Berkeringat dan sakif kepala
- Penglihatan kabur
- Ketegangan.
- Respon Koginitif
- Lapang persepsi sangat sempit
- Tidak mau menyelesaikan masalah
- Respon Perilaku dan Emosi
- Perasaan ancaman meningkat
- Verbalisasi cepat
- Blocking
- Respon Fisiologis
- ANSIETAS PANIK
- Respon Fisiologis
- Nafas pendek
- Rasa tercekik dan palpitasi
- Sakit dada
- Pucat
- Hipotensi
- Koordinasi motorik rendah.
- Respon Kognitif
- Lapang persepsi sangat sempit
- Tidak dapat berfikir logis
- Respon Emosi
- Agitasi, menmgamuk, marah
- Ketakutan, berteriak – teriak, blocking
- Kehilangan kendali / kontrol diri
- Persepsi kacau
- Respon Fisiologis
- ANSIETAS RINGAN
- RESPON FISIOLOGIS SECARA UMUM PADA SISTEM TUBUH
- Kardiovaskuler
Palpitasi, jantung berdebar, tekanan darah, nadi menurun, rasa mau pingsan, pingsan - Saluran pernafasan
Nafas cepat, dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa tercekik, terengah-engah. - Neuromuskuler
Peningkatan reflek, reaksi kejutan, mata berkedip kedip, insomnia, wajah tegang, kelelahan secara umum, gerakan lambat - Gastro intestinal
Kehilangan nafsu makan, menolak makan, rasa tidak nyaman pada abdominal, rasa terbakar daerah epigastrium, nausea, diare. - Saluran kemih
Tidak dapat menahan buang air kecil, sering buang air kecil/anyang-anyangen. - Sistem kulit
Rasa terbakar pada muka, berkeringat setempat (telapak tangan), gatal-gatal, perasaan panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat seluruh tubuh. - Perilaku
Gelisah, ketegangan fisik, tremor, gugup, menarik diri, hiperventilasi, inhibis (terlambat) - Kognitif
Gangguan perhatian, konsentrasi hilang, pelupa, salah tafsir, blocking, menurunnya lahan persepsi, kreatifitas dan produktifitas menurun, bingung, kesadaran diri dan kuatir berlebihan, hilang obyektifitas. - Afektif
Tidak sabar, tegang berlebihan, teror, gugup luar biasa dan sangat gelisah
- Kardiovaskuler
- MEKANISME KOPING
Pada ansietas sedang dan berat menggunakan 2 mekanisme koping yaitu:
- Reaksi orientasi tugas (task oriented)
- Menyerang (Attack Behavior)
- Pola destruktif : marah-marah, memusuhi – agresif
- Pola konstruktif : pemecahan masalah, asertive
- Menarik diri : merokok, menghindar dari sumber stres
- Kompromi : merubah kebiasaan, mengganti tujuan, mengorbankan salah satu kebutuhan
- Menyerang (Attack Behavior)
- Mekanisme pembelaan ego /mpe (ego defence mecanism)
Sublimasi, proyeksi, rasionalisasi, displacement, reaksi konversi, acting out, regresi dsb
- Reaksi orientasi tugas (task oriented)
- MASALAH KEPERAWATAN
- Resiko tinggi kekerasan, menciderai diri sendiri dan orang lain
- Ganguan pola tidur
- Gangguan nutrisi
- Koping individu tidak efektif
- Kecemasan sedang / berat / panik berhubungan dengan ……
- RENCANA TINDAKAN (KECEMASAN SEDANG / BERAT / PANIK TERLAMPIR)
- Tujuan tindakan keperawatan klien ansietas adalah menurunkan tingkat ansietas
- Prinsip tindakan keperawatan ansietas berat dan panik adalah melindungi klien dari bahaya fisik, dan memberi rasa aman
- Bila tingkat ansietas menurun sampai tingkat sedang atau ringan prinsip tindakannya adalah : reedukatif, bertujuan pada kognitif dalam menggunakan mekanisme koping yang konstruktif
- Tindakan pertama bagi perawat untuk merawat pasien ansietas adalah : menyadari, mengenali perasaannya sendiri dan harus mengendalikannya karena ansietas pada diri perawat mempengarui tingkat ansietas pasien dan perasaan negatif perawat akan menghambat hubungan terapeutik.
- EVALUASI
- Ancaman integritas fisik atau sistern diri klien berkurang dalam sifat, jumlah, asal dan waktunya.
- Perilaku klien mencerminkan penurunan tingkat ansietas.
- Klien mengenal ansietasnya mempunyai pandangan terhadap perasaan ansietasnya.
- Sumber koping dimanfaatkan setara adekuat dan konstruktif.
- Klien mampu menggunakan strategi penyelesaian masalah yang adaptif untuk mengurangi ansietas.
- Menggunakan ansietas ringan untuk meningkatkan pertumbuhan atau perubahan personal.
Sumber : Jurnalis perawat
Baca Juga :
Demikianlah artikel kami ini yang berjudul ASUHAN KEPERAWATAN ANSIETAS 2019 / 2020 / 2021 / 2022. Semoga apa yang kami sajikan dan berikan tersebut bermanfaat untuk teman-teman semuanya. Sampai jumpa lagi yaa.
2 comments
I like this articles
Nanda List
Nurse File
Nurse Document
Nice Post
Nursing Diagnosis
Nursing Diagnosis
Nursing Diagnosis
EmoticonEmoticon