Saturday, July 27, 2019

Gangguan Eliminasi Urine : Diagnosa dan Intervensi SDKI, SIKI Versi 2

Gangguan eliminasi urine


Hai teman-teman semuanya semuanya, berikut ini jurnalis-perawat.blogspot.com akan menyajikan materi mengenai Diagnosa dan Intervensi keperawatan yaitu Gangguan Eliminasi Urine berdasrkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Selamat membaca yaa


Gangguan Eliminasi Urine : Diagnosa dan Intervensi SDKI, SIKI Versi 2
Gangguan Eliminasi Urine : Diagnosa dan Intervensi SDKI, SIKI Versi 2

A. Definisi Gangguan Eliminasi Urin

  • Disfungsi eliminasi urin


B. Penyebab :
  1. Iritasi kandung kemih
  2. adanya perubahan kapasitas kandung kemih
  3. kelemahan toto pelvis
  4. tidak mampu ke toilet
  5. imaturitas (anak usia <3tahun)
  6. outlet kandung kemih tidak lengkap
  7. hambatan lingkungan
  8. efek tindakan medis ataupun diagnostik
  9. penurunan tanda-tanda menyadari adanya gangguan kandung kemih


C. Gejala

1. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif :
  1. Urin menetes
  2. sering BAK
  3. mengompol
  4. Nokturia
  5. desakan berkemih
Objektif :
  1. volume residu urin meningkat
  2. berkemih tidak tuntas
  3. distensi kandung kemih

2. Gejala dan tanda Minor

Subjektidf dan objektif : tidak ada


D. Berhubungan dengan:
  1. Obstruksi anatomis
  2. Multiple causality
  3. Gangguan sensoris motoris
  4. Infeksi traktusurinarius
  5. Infeksi ginjal dan saluran kemih
  6. kanker
  7. trauma
  8. parkinson
  9. stroke
  10. neurpoati diabetik
  11. neuropati alkoholik
  12. hiperglikemi

E. Tujuan dan Kriteria Hasil :

Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ………. jam, gangguan eliminasi urin teratasi

Kriteria Hasil :
NOC :
  • Urinary Elimination


F. Intervensi Keperawatan
  1. Inspeksi, perkusi, auskultasi perut bagian bawah untuk mengetahui adanya retensi urine
  2. Kaji tingkat retensi dan pengaruhnya pada kualitas hidup
  3. Memfokuskan pada riwayat urinary terutama pada karakter dan durasi gejala urinary bagian bawah
  4. Lakukan pengkajian fisik termasuk integritas kulit perineal
  5. Lakukan uji neurologi termasuk sensasi dan reflex bulbo cavernosus
  6. Memasang kateter sesuai ukuran
  7. Tentukan volume residu urine
  8. Catatpola BAK, pola kehilangan urine, nokturia, volume dan tipe cairan yang dikonsumsi dalam 3-7 hari
  9. Konsultasikan dengan dokter mengenai eliminasi atau perubahan pengobatan yang bias diamati dari produk dan eksaserbasi retensi urin
Pendidikan Kesehatan :
  1. Ajarkan klien tentang retensi urin dan pengosongan tidak teratur dengan mengeluarkan dengan jam yang terjadwal
  2. Mendiskusikan masalah pengosongan kandung kemih dengan tenaga kesehatan sebelum memulai menggunakan pengobatan yang diresepkan
  3. Setelah terpapar udara dingin, hangatkan badan sebelum berusaha BAK


G. Daftar Pustaka ;
  • Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC 2018 - 2020
  • Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) 2019
  • Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Indonesia 2019
  • www.perawatkitasatu.com

Sumber Jurnalis Keperawatan Indonesia


Demikianlah artikel dari jurnalis-perawat.blogspot.com diatas dengan judul Gangguan Eliminasi Urine : Diagnosa dan Intervensi SDKI, SIKI Versi 2. Semoga artikel yang telah kami sajikan diatas tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Terimakasih yaa atas kunjungannya. Sampai ketemu lagi.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon