Friday, August 9, 2019

Penatalaksanaan Gangguan eliminasi Urine

Penatalaksanaan Gangguan eliminasi Urine


Berikut ini kami sajikan Penataaksanaan Gangguan eliminasi Urine dari berbagai sumber yang kami dapatkan


Penatalaksanaan Gangguan eliminasi Urine

Retensi Urine 
  1. Minta klien untuk berusaha berkemih pada waktu yang terjadwal yang teratur. 
  2. Instruksikan klien untuk melakukan latihan dasar panggul (kegle exercise) diluar waktu berkemihnya. Minta klien melakukan latihan ini setiap kali berkemih
  3. Minta klien menggunakan konpresi kandung kemih ( metode crede) selama berkemih. 
Inkontinensia 
  1. Lakukan penilaian kemih  yang komprehensif berfokus pada inkontinensia ( misalnya output urine, pola berkemih, fungsi kognitif, dan masalah kencing praeksisten)
  2. Merangsang refleks kandung kemih dengan menerapkan dingin untuk perut 
  3. Memantau asupan dan pengeluaran cairan
  4. Membantu toileting secara berkala
  5. Pemasangan kateter 
  6. Penerapan kateterisasi intermiten

Penataaksanaan Gangguan eliminasi Urine Berdasarkan Referensi lainnya

  1. Pemberian cairan
  2. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
    1. Memberikan asi. 
    2. Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih. 
  3. Obat-obatan
    Pemberian cairan, pada klien Diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan umum:
    1. Cairan per oral.
      Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa cairan  yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6  bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut. 
    2. Cairan parenteral.
      Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
      1. Dehidrasi ringan.
        jam pertama 25 – 50 ml / Kg BB / hari, kemudian 125 ml / Kg BB / oral 
      2. Dehidrasi sedang.
        1 jam pertama 50 – 100 ml / Kg BB / oral, kemudian 125 ml / kg BB / hari.
      3. Dehidrasi berat.
        Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun dengan berat badan 3 – 10 kg
        1. 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 15 tetes atau 13 tetes / kg BB / menit.
        2. 7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 20 tetes).
        3. 16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau minum,teruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.
        Untuk anak lebih dari 2 – 5 tahun dengan berat badan 10 – 15 kg.
        1. 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml =15 tetes) atau 10 tetes / kg BB / menit (1 ml = 20 tetes). 
        2. 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum dapat diteruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB /menit. 
        Untuk anak lebih dari 5 – 10 tahun dengan berat badan 15 – 25 kg.
        1. 1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 20 tetes).
        2. 16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral. 
  4. Diatetik ( pemberian makanan ).
    Terapi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada klien dengan tujuan meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien.
    Hal – hal yang perlu diperhatikan :
    1. Memberikan Asi. 
    2. Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,protein,mineral dan vitamin, makanan harus bersih. 
    3. Obat-obatan.
    4. Obat anti sekresi.
    5. Obat anti spasmolitik
    6. Obat antibiotik.

Daftar Pustaka :
  • Hidayat, A.Aziz, dkk. 2008. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
  • Nanda International. 2009. Diagnosis Keperawatan: Defenisi dan klasifikasi. Jakarta: EGC
  • Potter, P.A dan Perry. A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC
  • Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta

Sumber Jurnalis Keperawatan Indonesia


Demikianlah artikel dari kami diatas yang berjudul Penatalaksanaan Gangguan eliminasi Urine. Semoga apa yang telah kami berikan dan sajikan tersebut diatas dapat bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya, sampai ketemu lagi yaa.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon