Monday, July 22, 2019

Gangguan Eliminasi Urine (Diagnosa dan Intervensi)

Gangguan Eliminasi Urine (Diagnosa dan Intervensi)



Gangguan  Eliminasi Urin berhubungan dengan gangguan multiple (prarenal, postrenal)


Gangguan Eliminasi Urine (Diagnosa dan Intervensi)


Gangguan Eliminasi Urin adalah Disfungsi dalam eliminasi urin.

Tujuan dan Kriteria Hasil

Tujuan
  • Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24 jam, eleminasi urin klien normal dengan criteria hasil:
NOC Label:
  1. Urinary Elemination
  2. Pola eleminasi klien teratur
  3. Jumlah urin dalam rentang normal
  4. Tidak nyeri saat berkemih
  5. Tidak mengalami nokturia
NOC Label : Kidney Function
  1. Blood Urea Nitrogen dalam rentang normal
  2. Serum Kreatinin dalam rentang normal


Intervensi Keperawatan

NIC Label : Urinary elimination management
  1. Monitor eleminasi urin termasuk frequensi, konsistensi, odor, volume, dan warna jika diperlukan
    Rasional :Untuk mengetahui jumlah , konsisten siurin yang keluar
  2. Monitor tanda dan gejala dari retensi urinary
    Rasional :Mendeteksi dini adanya komplikasi akibat g.e. urin.
  3. Catat waktu kehilangan eleminasi urin jika diperlukan
    Rasional :Untuk mengetahui lebih detail waktu yang diperlukan
  4. Instruksikan klien dan keluarga mencatat urinary output jika diperlukan
    Rasional :Untuk mengetahui jumlah output yang keluar
  5. Catat waktu berkemih
    Rasional :Untuk mengetahui waktu berkemih pasien

NIC LABEL : Hemodyalisis Therapi
  1. Kaji temperatur, nadi, respiration rate (RR), dan tekanan darah
    Rasional :Mengetahui kondisi pasien apakah dalam keadaan yang baik dan siap dalam menjalankan tindakan
  2. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur Hemodialisa dan tujuan dilakukannya tindakan tersebut
    Rasional :Informasi yang diberikan dapat membuat pasien lebih tenang menjalankan pengobatan
  3. Gunakan teknik steril dalam memulai prosedur Hemodialisis, insersi jarum, dan pemasangan kateter
    Rasional :Teknik steril akan menghindarkan pasien dari bahaya resiko infeksi
  4. Gunakan sarung tangan, pelindung mata (google), dan baju yang melindungi perawat untuk kontak langsung dengan darah pasien
    Rasional :Alat perlindungan diri melindungi perawat dari bahaya infeksi dari pasien
  5. Monitor tekanan darah, nadi, RR, temperatur, dan respon pasien selama tindakan dialysis berlangsung
    Rasional :Membandingkan apakah pasien mengalami kondisi terpuruk setelah dilakukan pengobatan
  6. Berikan heparin, sesuai SOP
    Rasional :Mencegah terjadinya pembekuan darah
  7. Monitor adanya gumpalan , dan segera berikan heparin, sesuai SOP
    Rasional :Darah yang menggumpal dapat membahayakan kondisi pasien
  8. Hentikan Prosedur Hemodialisis sesuai dengan SOP
    Rasional :SOP menjadi standar dalam melakukan suatu tindakan
  9. Bandingkan TTV sebelum dan setelah prosedur Hemodialisis dilakukan
    Rasional :Membandingkan apakah pasien mengalami kondisi terpuruk setelah dilakukan pengobatan
  10. Ajarkan pasien untuk memonitor tanda dan gejala yang memerlukan penanganan medis (demam, perdarahan, penggumpalan fistula, thrombophlebitis, denyut yang tidak beraturan)
    Rasional :Pencegahan dini dari diri pasien sendiri

Daftar Pustaka:
  • Honigman, Rosberta dan David J. Castle. 2007. Living With Your Looks. Victoria: University of Western Australia Press.
  • Keliat, B.A. 1994. Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.
  • Larsen, P. D & Lubkin, I. M. (2009). Chronic illness: impact and intervention, Sudbury, Jones and Bartlett Publishers.
  • Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : CV Andi Offset.
  • Potter, P.A, Perry, A.G.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.
  • Samura, Jul Asdar Putra. 2011. Hubungan Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas Dengan Citra Tubuh Remaja Putri Kelas 1 Di SMP Nusantara Lubuk Pakam. Volume 1 No 1.
  • Stuart dan Sundeen. 1995. Buku Keperawatan (Ahli Bahasa) Achir  Yani S.Hamid, Edisi 3. Jakarta : EGC. 
  • Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Sumber : Jurnalis Keperawatan Indonesia


Demikianlaha artikel dari kami diatas semoga apa yang kami sajikan diatas dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman perawat semuanya dalam mencari dan mendapatkan referensi Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia(SDKI) ataupun Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Terimakasih atas kunjungannya, sapai jumpa lagi yaa.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon