Monday, July 15, 2019

Masalah dan Manifestasi Klinis Kebutuhan Eliminasi Urine

Masalah dan Manifestasi Kebutuhan Eliminasi Urine


Masalah dan Manifestasi Klinis Kebutuhan Eliminasi Urine

Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine


1. Retensi Urine
Definisi Retensi Urine
  • Merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan isinya, sehingga menyebabkan distensi dari vesika urinaria. Atau, retensi urine dapat pula merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap. Kandungan urine normal dalam vesika urinaria adalah sebesar 250-450 ml, dan sampai batas jumlah tersebut urine merangsang refleks untuk berkemih. Dalam keadaan distensi, vesika urinaria dapat menampung sebanyak 3000-4000 ml urine.
Tanda-tanda klinis pada retensi :
  1. Ketidaknyamanan daerah pubis
  2. Distensi vesika urinaria
  3. Ketidaksanggupan untuk berkemih
  4. Sering berkemih saat vesika urinaria berisi sedikit urine (25-50 ml)
  5. Ketidakseimbangan jumlah urine yang dikeluarkan dengan asupannya
  6. Meningkatnya keresahan dan keinginan berkemih
  7. Adanya urine sebanyak 3000-4000 ml dalam kandung kemih
Penyebabnya yaitu :
  1. Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvis vesika urinaria
  2. Trauma sumsum tulang belakang
  3. Tekanan uretra yang tinggi disebabkan oleh otot detrusor yang lemah
  4. Sfingter yang kuat
  5. Sumbatan (striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat)


2. Inkontinensia Urine
Definisi Inkontinensia urine
  • Inkontinensia urine adalah ketidakmampuan otot sfingter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Secara umum, penyebab dari inkontinensia yaitu : proses penuaan, pembesaran kelenjar prostat, penurunan kesadaran, dan penggunaan obat narkotik atau sedatif. Inkontinensia urine terdiri dari :


3. Inkontinensia Dorongan
Definisi Inkontinensia dorongan
  • Inkontinensia dorongan merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine tanpa sadar, tetapi segera setelah merasa dorongan yang kuat untuk berkemih.
Kemungkinan penyababnya yaitu :
  1. Penurunan kapasitas kandung kemih
  2. Iritasi pada reseptor regangan kandung kemih yang menyebabkan spasme (infeksi saluran kemih.
  3. Minum alkohol atau kafein
  4. Peningkatan cairan
  5. Peningkatan konsentrasi urine
  6. Distensi kamdung kemih yang berlebihan
Tanda-tanda inkontinensia dorongan :
  1. Sering miksi (miksi lebih dari 2 jam sekali)
  2. Spasme kandung kemih.


4. Inkontinensia Total
Definisi Inkontinensia total
  • Inkontinensia total merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang terus-menerus dan tidak dapat diperkirakan.
Kemungkinan penyebabnya adalah :
  1. Disfungsi neurologis
  2. Kontraksi independen dan refleks detrusor karena pembedahan
  3. Trauma atau penyakit yang memengaruhi saraf medula spinalis
  4. Fistula
  5. Neuropati
Tanda-tanda inkontinensia total :
  1. Aliran konstan yang terjadi pada saat tidak diperkirakan.
  2. Tidak ada distensi kandung kemih
  3. Nokturia
  4. Pengobatan inkontinensia tidak berhasil


5. Inkontinensia Stres
Definisi Inkontinensia stres
  • Inkontinensia stres merupakan keadaan seseorang yang mengalami kehilangan urine kurang dari 50 ml, terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.
Kemungkinan penyebanya adalah
  1. Tekanan intra abdomen tinggi (obesitas)
  2. Distensi kandung kemih
  3. Otot pelvis dan struktur penunjang lemah
Tanda-tanda inkontinensia stres :
  1. Adanya urine menetes dengan peningkatan tekanan abdomen
  2. Adanya dorongan berkemih
  3. Sering miksi (lebih dari 2 jam sekali)


6. Inkontinensia Refleks
Definisi Inkontinensia refleks
  • Inkontinensia refleks merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang tidak dirasakan, terjadi pada interval yang dapat diperkirakan bila volume kandung kemih mencapai jumlah tertentu.
Kemungkinan penyebab :
  • Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)
Tanda-tanda inkontinensia refleks :
  1. Tidak ada dorongan untuk berkemih
  2. Merasa bahwa kandung kemih penuh
  3. Kontraksi atau spasme kandung kemih tidak dihambat pada interval teratur


7. Inkontinensia Fungsional
Definisi Inkontinensia fungsional
  • Inkontinensia fungsional merupakan keadaan seseorang yang mengalami pengeluaran urine secara tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan.
Kemungkinan penyebab :
  • Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)
Tanda-tanda inkontinensia fungsional :
  1. Adanya dorongan untuk berkemih
  2. Kontraksi kandung kemih cukup kuat untuk mengeluarkan urine


8. Enuresis
Definisi Enuresis :
  • Enuresis merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak mampu mengontrol sfingter eksterna. Enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang jompo, umumnya pada malam hari.
Faktor penyebab enuresis yaitu :
  1. Kapasitas vesika urinaria lebih besar dari kondisi normal.
  2. Anak-anak yang tidunya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi keinginan berkemih tidak diketahui yang mengakibatkan terlambatnya bangun tidur untuk ke kamar mandi.
  3. Vesika urinaria peka rangsang dan seterusnya tidak dapat menampung urine dalam jumlah besar.
  4. Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya persaingan dengan saudara kandung atau cekcok dengan orang tua).
  5. Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya tanpa dibantu untuk mendidiknya.
  6. Infeksi saluran kemih atau perubahan fisik atau neurologis sistem perkemihan.
  7. Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral, atau makanan pemedas.


9. Ureterotomi
Definisi Ureterotomi :
  • Ureterotomi adalah tindakan operasi dengan jalan membuat stoma pada dinding perut untuk drainase urine. Operasi ini dilakukan karena adanya penyakit atau disfungsi pada kandung kemih.

Sumber : Jurnalis Keperawatan Indonesia

Daftar Referensi :
  • Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol 3. enerbit Kedokteran EGC: Jakarta.
  • Johnson M., Meridean, M., Moorhead, 2000. NANDA, NIC, NOC. PENERBIT: MOSBYac
  • Potter, P.A, Perry, A.G.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.
  • Sjamsuhidajat. 2004. Buku Ajar Medikal Bedah. Penerbit Kedokteran EGC: Jakarta.
  • Supratman. 2000. askep Klien Dengan Sistem Perkemihan


Demikianlah artikel yang singkat dari kami kali ini yang berjudul Masalah dan Manifestasi Klinis Kebutuhan Eliminasi Urine. Semoga apa yang telah kami berikan dan sajikan diatas dapat bermanfaat untuk teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon