Friday, May 24, 2019

Diare NANDA NIC NOC Diagnosa dan Intervensi Versi 2

Diare NANDA NIC NOC Diagnosa dan Intervensi


Dibawah ini kami sajikan diagnosa beserta intervensi keperawatan Diare berdasarkan NANDA NIC NOC


Diare NANDA NIC NOC Diagnosa dan Intervensi

Diagnosa: DIARE


Definisi :

  • Buang air besar yang tidak teratur

Faktor yang berhubungan

  1. Psikologi
    1. Tingkat stress dan kecemasan yang tinggi
  2. Situsional
    1. Penyalahgunaan alcohol
    2. Keracunan
    3. Penggunaan obat pencahar
    4. Radiasi
    5. NGT/Tube Feeding
    6. Efek yang merugikan dari pengobatan
    7. Bahan yang dapat mengkontaminasi
    8. Bepergian
    9. Keadaan yang mendesak
    10. Nyeri perut
    11. Kram
  3. Fisiologi
    1. Inflamasi
    2. Malabsorbsi
    3. Proses infeksi
    4. Iritasi
    5. Parasit

Batasan karakteristik

  1. Sedikitnya mengeluarkan tiga kali buang air besar yang cair per hari
  2. Suara pencernaan yang meningkat

Tujuan (Nursing Outcome Classification/NOC)

  1. Bowel Elimination (eliminasi isi usus)
    Definisi: kemampuan saluran gastrointestinal untuk membentuk dan mengeluarkan tinja secara efektif
  2. Electrolyte and Acid-Base Balance (keseimbangan asam basa dan elektrolit)
    Definisi: keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam batas normal
  3. Fluid Balance (keseimbangan cairan)
    Definisi: keseimbangan cairan di intraseluler dan ekstraseluler yang merupakan bagian dari tubuh
  4. Hydration (hidrasi)
    Definisi: jumlah cairan di intraseluler dan ekstraseluler yang merupakan bagian dari tubuh
  5. Symptom Severity (keparahan gejala)
    Definisi: memperluas atau mengamati perubahan yang kurang baik secara fisik, emosional, dan sosial

Kriteria hasil

  1. Warna, bau, dan lemak tinja dalam batas normal
  2. Tinja lunak dan berbentuk
  3. Tidak ada darah dalam tinja
  4. Mudah dan nyaman saat mengeluarkan tinja
  5. Tekanan darah, tekanan arteri (MAP), tekanan vena sentral dalam batas yang diharapkan/normal
  6. Nadi perifer teraba
  7. Tidak terjadi hipotensi postural
  8. Tidak terjadi suara nafas yang abnormal
  9. Berat badan stabil, mata tidak cekung
  10. Tidak haus yang abnormal, elektrolit serum, gravitasi urin spesifik dalam batas normal
  11. Membran  mukosa lembab
  12. Tidak terjadi demam
  13. Tekanan darah, urin output, hematokrit dalam batas normal
  14. Intensitas dan frekuensi munculnya gejala berkurang
  15. Klien merasa bebas dari ketidaknyamanan, takut, cemas
  16. Klien dapat istirahat

Nursing Intervention Classification (NIC)

  1. Diarrhea Management (manajemen diare)
    Definisi: mencegah dan meringankan diare
  2. Bowel Incontinence Care (perawatan inkontinensia isi usus): Encopresis
    Definisi: meningkatnya kontinensia bowel pada anak anak
  3. Bowel Management (manajemen isi usus)
    Definisi: membangun dan mempertahankan pola teratur defekasi
  4. Electrolyte Management (manajemen elektrolit)
    Definisi: meningkatkan keseimbangan elektrolit dan mencegah komplikasi yang diakibatkan oleh kadar serum elektrolit yang abnormal atau tidak diharapkan
  5. Fluid/Electrolyte Management (manajemen cairan/elektrolit)
    Definisi: mencegah komplikasi yang diakibatkan oleh gangguan tingkat cairan dan/atau elektrolit
  6. Fluid Management (manajemen cairan)
    Definisi: peningkatan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi yang diakibatkan oleh abnormalitas cairan atau kadarnya tidak sesuai harapan
  7. Fluid Monitoring (monitoring cairan)
    Definisi: mengumpulkan dan menganalisis data klien untung mengatur keseimbangan cairan
  8. Medication Management (manajemen pengobatan)
    Definisi: memfasilitasi keamanan dan keefektifan penggunaan resep dan penggunaan obat yang berlebihan
  9. Medication Prescribing (meresepkan pengobatan)
    Definisi: meresepkan pengobatan untuk masalah kesehatan
  10. Perineal Care (perawatan perineal)
    Definisi: mempertahankan integritas kulit perineal dan mengurangi rasa tidak nyaman di area perineal
  11. Skin Surveilance (pemantauan kulit)
    Definisi: mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mempertahankan integritas kulit dan membran mukosa
  12. Weight Management (manajemen berat badan)
    Definisi: memfasilitasi mempertahankan berat badan yang optimal dan persentase lemak tubuh

Intervensi

1. Ongoing assesment (pengkajian terus menerus)
  1. Evaluasi efek samping pengobatan
  2. Timbang berat badan secara teratur dan catat penurunannya
  3. Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi perut; catat apakah perut sering berbunyi
  4. Monitor abnormalitas elektrolit serum
  5. Monitor manifestasi ketidakseimbangan elektrolit
  6. Monitor vital sign
  7. Monitor kelembaban kulit dan membran mukosa
  8. Kaji perubahan motivasi makan klien

2. Nursing therapeutic intervention (intervensi keperawatan terapeutik)
  1. Nilai pola defekasi klien dan suruh klien membuat catatan meliputi hal berikut: saat defekasi terjadi, rangsangan yang biasa untuk defekasi,; konsistensi, jumlah, dan frekuensi tinja; tipe, jumlah, dan waktu untuk mengkonsumsi makanan; masukan cairan; riwayat kebiasaan buang air besar dan penggunaaan laksatif; diet; pola olahraga; riwayat obstetri/ginekologi, pengobatan dan pembedahan; obat; perubahan dalam sensasi perianal; dan cara buang air besar yang ada
  2. Bantu klien mengurangi stres
  3. Kenali penyebab diare jika memungkinkan (misal viral, rotavirus, HIV; makanan; efek   obat-obatan; terapi radiasi; kekurangan gizi (protein); penyalahgunaan obat pencuci perut, stres)
  4. Pertahankan alirkan intravena
  5. Berikan cairan
  6. Jika klien mengalami diare yang encer, peningkatan suhu tubuh, kram perut, dan memiliki riwayat terapi antibiotik, pertimbangan kemungkinan infeksi Clostridium difficile
  7. Gunakan tindakan pencegahan standard saat merawat pasien yang mengalami diare infeksius; gunakan sarung tangan, dan mencuci tangan
  8. Ambil sampel tinja untuk menegakkan dan mendiagnosis adanya proses infeksius (misal ova dan parasit, infeksi C. difficile, pembiakan bakteri)
  9. Jika klien mengalami diare infeksius, hindari menggunakan obat yang memperlambat peristaltik
  10. Nilai dehidrasi dengan mengamati ketegangan kulit di atas sternum dan periksa alur melebar dari lidah. Perhatikan rasa haus yang berlebihan, demam, kepeningan, rasa pusing, palpitasi, kram yang berlebihan, berak berdarah, hipotensi, dan gejala shock
  11. Amati gejala kehilangan sodium dan potassium (misal kelelahan, kram perut atau kaki, disritmia). Catat hasil laboratorium elektrolit
  12. Monitor dan catat intake dan output; catat oliguria dan urin yang pekat. Ukur berat jenis soesifik urin jika memungkinkan
  13. Berikan air bersih selama diperbolehkan (misal soda bening, Jell O), sajikan suam-suam kuku
  14. Untuk anak-anak yang mengalami diare berikan cairan terapi rehidrasi oral (oralit) selama diperintahkan oleh dokter
  15. Jika diare berkaitan dengan kanker atau perawatan kanker, segera setelah infeksi penyebab diare disingkirkan, beri obat sesuai program terapi untuk menghentikan diare
  16. Jika terjadi diare kronis dan terjadi karena kekurangan gizi, konsultasikan dengan ahli gizi untuk makanan yang dianjurkan dan penggunaan formula terhidrolisa yang mungkin dalam mempertahankan nutrisi, sementara sistem gastrointestinal sembuh
  17. Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil dan sering, anjurkan untuk mengkonsumsikan makanan yang biasanya menyebabkan konstipasi serta mudah dicerna (misal nanas, krakers, kue kering yang asin, nasi, kentang). Anjurkan klien menghindari produk susu, makanan berserat tinggi dan kafein (soda, teh, kopi, coklat)
  18. Sediakan pispot, toilet yang tersedia dengan mudah
  19. Jaga keutuhan kulit perirektal. Bersihkan dengan bahan pembersih ringan (pembersih kulit perineal), berikan salep pelindung pm/krim malam. Jika kulit masih terkelupas dan kering, oleskan pelembab/ wound hydrogel. Hindari pengguanaan rektal Foley kateter
  20. Jika klien mendapat makanan lewat selang, jangan menganggap hal ini merupakan penyebab diare. Lakukan penilaian yang lengkap untuk menegakkan penyebab lain, seperti efek obat, sorbitol dalam obat atau infeksi
  21. Jika pasien mendapat makanan lewat selang, anjurkan formula yang mengandung  bahan pengeras feces/bulking agent. Catat tetesan infus, dan cegah kontaminasi makanan dengan membersihkan botol setiap 8 jam dan menggantinya setiap 24 jam

3. Health education (pendidikan kesehatan)
  1. Mengajarkan kepada pasien cara mengurangi stres jika diperlukan
  2. Mengajarkan kepada keluarga mengenai fisiologi dari defekasi normal dan latihan toileting
  3. Mengajarkan dan menginstruksikan klien atau anggota keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
  4. Menjelaskan pada klien dan/atau keluarga mengenai cara pemberian obat serta efek sampingnya
  5. menganjurkan menghindari kopi, rempah-rempah, produk susu dan makanan yang dapat mengiritasi atau merangsang sistem gastrointestinal
  6. mengajarkan metode minum obat anti diare yang benar, jelaskan efek sampingnya
  7. Jelaskan bagaimana cara mencegah penyebaran penyakit diare infeksius (misal mencuci tangan dengan cermat, penanganan dan penyimpanan makanan yang tepat)
  8. Bantu klien untuk menentukan stesor dan menyusun rencana pengurangan stres yang benar
  9. Ajarkan tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi serta ketidakseimbangan elektrolit



Referensi : NANDA NIC NOC 2018 - 2020


Demikianlah artikel singkat dari kami ini yang berjudul yaitu Diare NANDA NIC NOC Diagnosa dan Intervensi. Semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan untuk teman-teman semuanya tersebut bermanfaat dan berguna bagi teman-teman yang ingin membuat makalah asuhan keperawatan. Terimakasiha tas kunjungannya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon