Saturday, June 8, 2019

Diagnosa Keperawatan Diare Versi 4

Diagnosa Keperawatan Diare


Diagnosa Keperawatan Diare

Definisi

Diare adalah BAB dengan tinja berbentuk cair atau ½ cair (½ padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya >200 g atau 200 ml/24 jam.

Karakteristik

  • Adanya dorongan untuk defekasi
  • Bising usus hiperaktif
  • Defekasi feses cair >3 dalam 24jam
  • Kram
  • Nyeri abdomen

Faktor Yang Berhubungan

1. Fisiologis
  • inflamasi gastrointestinal
  • Iritasi gastrointestinal
  • Kram
  • Malabsorpsi
  • Parasit
2. Psiologis
  • Ansietas
  • Tinggkat stress tinggi
3. Situasional
  • Makan melalui slang
  • Melakukan perjalanan
  • Pemaparan pada kontaminan
  • Pemaparan pada toksin
  • Penyalahgunaan
  • laksasif
  • Penyalahgunaan zat
  • Program pengobatan

NIC

1. Manajemen Saluran Cerna
Contoh Aktivitas :
  1. Catat tanggal buang air besar terakhir
  2. Monitor buang air besar termasuk frekuensi, konsistensi, bentuk, volume, dan warna, dengan cara yang tepat
  3. Monitor bising usus
  4. Lapor peningkatan frekuensi dan atau bising usus bernada tinggi
  5. Lapor berkurangnya bising usus

2. Manajemen Diare
Contoh Aktivitas :
  1. Tentukan riwayat diare
  2. Ambil tinja untuk pemeriksaan kultur dan sensitifitas bila diare berlanjut
  3. Ajari pasien cara penggunaan obat anti diare secara tepat
  4. Monitor tanda dan gejala diare
  5. Amati turgor kulit secara berkala

3. Monitor elektrolit
Contoh Aktivitas :
  • Tidak Ada

4. Manajemen Elektrolit/Cairan
Contoh Aktivitas :
  1. Pantau kadar serum elektrolit yang abnormal, seperti yang tersedia
  2. Monitor perubahan status paru atau jantung yang menunjukkan kelebihan cairan atau dehidrasi
  3. Berikan Cairan yang sesuai
  4. Pantau adanya tanda dan gejala retensi cairan
  5. Monitor tanda tanda vital yang sesuai

5. Manajemen Cairan
Contoh Aktivitas :
  1. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien
  2. Hitung atau timbang popok dengan baik
  3. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output pasien
  4. Masukkan kateter urine
  5. Monitor status dehidrasi (misalnya, membrane mukosa lembab, denyut nadi adekuat, dan tekanan darah ortostatik)

6. Monitor Cairan
Contoh Aktivitas :
  1. Tentukan jumlah dan jenis intake / asupan cairan serta kebiaasan eliminasi
  2. Monitor berat badan
  3. Monitor asupan dan pengeluaran
  4. Monitor nilai kadar serumdan elektrolit urine
  5. Monitor tekanan darah,denyut jantung,dan status pernafasan

7. Manajemen pengobatan
Contoh Aktivitas :
  1. Tentukan obat yang diperlukan,dan kelola menurut resep dan atau protokol
  2. Monitor efektifitas cara pemberian obat yang sesuai
  3. Monitor pasien mengenai efek terapeutik obat
  4. Monitor tanda gejala toksisitas obat
  5. Monitor efek samping obat

8. Peresepan Obat
Contoh Aktivitas :
  1. Evaluasi tanda dan gejala dari masalah kesehatan saat ini
  2. Kaji riwayat kesehatan dan penggunaan obat-obatan
  3. Identifikasi alergi yang diketahui
  4. Kaji kemampuan keluarga dalam memberikan obat-obatan
  5. Tuliskan resep,menggunakan nama termasuk dosis dan petunjuk pemberian obat

9. Manajemen Nutrisi
Contoh Aktivitas :
  1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi
  2. Identifikasi adanya alergi atau toleransi makanan yang dimiliki pasien
  3. Tentukan apa yang menjadi preferensi makanan bagi pasien
  4. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan perawatan mulut sebelum makan
  5. Pastikan diet mencangkup makanan tinggi kandungan serat untuk mencegah konstipasi

10. Perawatan ostomi
Contoh Aktivitas :
  1. Anjurkan pasien/orang terdekat lainnya terkait dengan penggunaan alat perawatan ostomi
  2. Suruh pasien/orang terdekat lainnya menunjukkan bagimana penggunaan alat ostomi
  3. Bantu pasien untuk memperoleh peralatan yang dibutuhkan
  4. Bantu pasien dalam perawatan diri
  5. Monitor luka sayatan atau penyembuhan stoma

11. Perawatan Perineum
Contoh Aktivitas :
  1. Bantu pasien membersihkan perineum
  2. Jaga agar area perineum tetap kering
  3. Jika diperlukan berikan bantalan untuk duduk
  4. Berikan komper air dingin jika diperlukan
  5. Inspeksi kondisi insisi atau robekan (misal episiotomy, laserasi, sirkumsisi)

12. Pengecekan kulit
Contoh Aktivitas :
  1. Monitor warna dan suhu kulit
  2. Periksa kulit dan selaput lendir terkait dengan adanya kemerahan, kehangatan ekstrim, edema, atau drainase
  3. Amati warna, kehangatan, bengkak, pulsasi, tekstur, edema, dan ulserasi pada ekstermitas
  4. Dokumentasikan perubahan membran mukosa
  5. Ajarkan anggota keluarga/pemberi asuhan mengenai tanda-tanda kerusakan kulit dengan tepat

NOC

1. Kontinensi usus
Indikator :
  1. Mengenali keinginan untuk defekasi
  2. Mempertahankan pola pengeluaran feses yang bisa diprediksi
  3. Mempertahankan kontrol pengeluaran feses
  4. Mengeluarkan feses paling tidak 3 kali perhari
  5. Tenanan sfingter memadai untuk mengontrol buang air besar
  6. Persafapan sfingter fungsional
  7. Merespon keinginan untuk BAB  secara tepat waktu
  8. Tiba di toilet antara dorongan untuk Bab dan waktu untuk mengeluarkan feses
  9. Menjaga lingkungan yang bebas hambatan untuk eliminasi mandiri
  10. Minum cairan secara adekuat
  11. Mengkonsumsi serat dengan jumlah adekuat
  12. Menggambarkan hubungan asupan makanan dengan konsustensi feses
  13. Memantau jumlah dan konsistensi feses
  14. Eliminasi secara mandiri
  15. Diare
  16. Konstipasi
  17. Penggunaan laksatif berlebihan
  18. Penggunaan enema berlebihan
  19. Pakaian kotor sepanjang hari
  20. Pakaian kotor saat malam hari atau saat tidur

2. Eliminasi usus
Indikator :
  1. Pola eliminasi
  2. Kontrol gerakan usus
  3. Warna feses
  4. Jumlah feses untuk diet
  5. Feses lembut dan berbentuk
  6. Kemudahan BAB
  7. Tekanan sfingter
  8. Otot untuk mengeluarkan feses
  9. Pengeluaran feses tanpa bantuan
  10. Suara bising usus
  11. Lemak dalam feses
  12. Darah dalam feses
  13. Mukus dalam feses
  14. Konstipasi
  15. Diare
  16. Penyalahguaan alat bantu eliminasi
  17. Nyeri pada saat BAB



DAFTAR PUSTAKA

  • Gloria M. Bulechek, (et al).2013. Nursing Interventions Classifications (NIC) 6th Edition. Missouri: Mosby Elsevier
  • Moorhed, (et al). 2013. Nursing Outcomes Classifications (NOC) 5th Edition. Missouri: Mosby Elsevier
  • NANDA International. 2014. Diagnosis Keperawatan: Definisi, Dan Klasifikasi 2012-2014/Editor, T. Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Sumarwati, Dan Nike Budhi Subekti ; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Barrah Bariid, Monica Ester, Dan Wuri Praptiani. Jakarta; EGC.
  • NANDA NIC NOC 2018 - 2020


Sumber Jurnalis Perawat


Demikianlah artikel singkat dari kami ini dari jurnalis perawat dengan judul Diagnosa Keperawatan Diare. Semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan diatas tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi yaa.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon